Senin 10 Jan 2022 17:39 WIB

Jokowi Kembali Tekankan Pengembangan Vaksin Merah Putih

Perkembangan vaksin Nusantara akan terus didorong untuk diterapkan di rumah sakit.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ilham Tirta
Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas.
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Presiden Jokowi memimpin rapat terbatas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo kembali menekankan pengembangan vaksin buatan dalam negeri melalui vaksin Merah Putih. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas, Senin (10/1/2022).

"Bapak presiden juga menggarisbawahi terkait pengembangan vaksin Merah Putih dan dilaporkan bahwa vaksin-vaksin Merah Putih ada beberapa yang sudah masuk dalam tahap uji coba," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam konferensi persnya, Senin (10/1).

Baca Juga

Ia menyebut, beberapa vaksin yang sudah dalam tahap uji coba yakni hasil kerja sama Universitas Airlangga dengan PT Biotis. Selain itu, ada juga vaksin kerja sama BUMN dengan Baylor College of Medicine.

"Seperti yang kerja sama, Unair dengan Biotis dan juga terkait dengan ada vaksin BUMN dengan Baylor yang juga akan masuk dalam tahap uji coba," kata Airlangga.

Tak hanya itu, perkembangan vaksin Nusantara ini juga akan terus didorong. Namun, penggunaan vaksin Nusantara baru bisa diterapkan di rumah sakit. "Tentunya treatment-nya agak sedikit berbeda karena ini sebagai imunoterapi dan dalam bentuk peralatan alat-alat kesehatan," kata dia.

Pemerintah sedang mempersiapkan booster vaksinasi Covid-19 dosis ketiga mulai Januari ini. Terbaru, ada lima vaksin yang telah mendapat izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan POM, yaitu Coronavax, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax.

Namun, pada rapat sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga memberi arahan terkait opsi vaksin lain di luar tiga yang dikaji BPOM untuk menjadi vaksin booster. Beberapa vaksin tersebut yakni vaksin Merah Putih, vaksin yang dikembangkan BUMN dengan Baylor College of Medicine AS, vaksin kerja sama dalam negeri termasuk kerja sama Universitas Airlangga dengan Biotis Pharmaceutical, Kalbe Farma dengan Genexine, hingga vaksin Nusantara.

Menunggu uji klinis

Sementara, BPOM menyampaikan, hingga kini vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga bersama PT Biotics Pharmatical baru selesai menjalani tahap pra-klinik. Targetnya, awal Februari uji klinik untuk vaksin Merah Putih bisa dilakukan.

“Saat ini vaksin Merah Putih sudah selesai uji pra-klinik, sedang menunggu masuk ke tahapan uji klinik,” ujar Kepala BPOM, Penny Lukito, dalam konferensi pers secara daring, Senin (10/1/2022).

Penny mengatakan, pihaknya menargetkan vaksin Merah Putih sudah bisa mengantongi Emergency Use Authorization (EUA) pada Juni. Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Unair dinilai menjadi salah satu bukti bahwa Indonesia mampu berbicara banyak dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Wakil Rektor Riset, Inovasi, dan Community Development, Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengatakan, saat ini pihak mitra industri sedang menyiapkan Vaksin Merah Putih Unair untuk uji klinis. "Rencana uji klinis awal Februari 2022. Semoga bila lancar maka produksi bisa dilakukan Juni-Juli 2022," ujarnya.

Vaksin ini menggunakan dua skema platform, yaitu skema classical platforms dan next generation platforms. Untuk classical platforms, Unair mengembangkan dari inactivated virus atau virus yang telah dimatikan. Sedangkan pada next generation platforms, Unair menggunakan adenoviral vector dan peptide.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement