REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar tentang keinginan RANS Cilegon FC mendatangkan mantan gelandang serang timnas Jerman, Mesut Oezil, terus jadi pembicaraan hangat bagi pecinta sepak bola Indonesia. Sebab, Ozil berstatus pemain kelas dunia meskipun sudah melewati usia emasnya.
Dewan Pengawas RANS Cilegon FC Yudhi Apriyanto yang dikonfirmasi Republika.co.id membenarkan adanya komunikasi antara Chairman RANS Cilegon FC Raffi Ahmad dengan pihak Mesut Ozil. Namun untuk transfer masih jauh dari kenyataan.
"Jadi itu sebenarnya masih rumor. Jelas harganya (Oezil) kemahalan," kata Yudhi saat dihubungi Republika.co.id, Senin (10/1/2022).
Merujuk pada laman Transfermarkt, nilai penjualan Oezil mencapai 3,7 juta euro atau setara dengan Rp 60 miliar. Itu jelas akan jadi pembelian termahal klub Indonesia sepanjang sejarah jika benar pemain berusia 33 tahun itu didatangkan.
RANS Cilegon FC sendiri bakal resmi merumput di kompetisi Liga 1 Indonesia 2022/2023 musim depan. Kebutuhan akan pemain berkualitas demi memperkuat skuad agar bisa kompetitif menjadi tujuan para petinggi klub.
RANS Cilegon FC bertekad bisa bersaing dengan klub-klub yang lebih dulu punya nama dan prestasi seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, Bhayangkara FC, ataupun Bali United.
Yudhi menyebut Raffi Ahmad tidak ingin RANS Cilegon FC hanya sebagai tim hiburan yang sekadar meramaikan kompetisi. Ia berharap mereka bisa terus berkompetisi serta bersaing dengan klub papan atas.
"Raffi Ahmad ingin tim ini bisa bersaing lebih baik di kompetisi Liga 1 Indonesia. RANS FC tidak hanya mencari sekadar nama (sensasi) tetapi bertujuan untuk berkontribusi besar ke negara dan industri sepak bola Indonesia ke depannya," ujar Yudhi.
Yudi menambahkan. RANS Cilegon FC tengah memantau beberapa pemain yang ingin mereka datangkan pada aktivitas transfer. Namun, semuanya masih dalam pembicaraan internal dan belum ada keputusan. Apalagi Liga 1 musim ini saja baru berjalan setengah musim. Sehingga, pembicaraan mengenai pemain yang akan didatangkan untuk musim depan masih terlalu dini.