Senin 10 Jan 2022 19:35 WIB

29 Wilayah Aglomerasi di Jawa-Bali Masuk Level 1 Pekan Depan

Pemerintah minta daerah Jawa-Bali tingkatkan testing dan tracing.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Dua penumpang duduk di dalam bus Transjakarta di Halte Harmoni, Jakarta, Senin (10/1/2022). PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melakukan penyesuaian jam layanan operasional dimulai pukul 05.00-21.30 WIB dan untuk layanan malam hari pukul 21.31-22.30 WIB usai ditetapkannya status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi Level 2 di Jakarta.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Dua penumpang duduk di dalam bus Transjakarta di Halte Harmoni, Jakarta, Senin (10/1/2022). PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melakukan penyesuaian jam layanan operasional dimulai pukul 05.00-21.30 WIB dan untuk layanan malam hari pukul 21.31-22.30 WIB usai ditetapkannya status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi Level 2 di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, sebanyak 29 wilayah aglomerasi di Jawa-Bali akan kembali masuk ke status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 pada pekan depan. “Berdasarkan asesmen 8 Januari terdapat 29 aglomerasi yang kembali masuk ke level 1 di daerah Jawa Bali. Namun perubahan level ini akan kami lakukan minggu depan,” ujar Luhut saat konferensi pers di Kantor Presiden usai rapat terbatas, Senin (10/1/2022).

Luhut pun mengapresiasi daerah-daerah yang kembali meningkatkan jumlah testing dan tracing dalam sepekan terakhir. Terutama di sebagian besar wilayah aglomerasi Jawa dan Bali.

Baca Juga

Ia mengatakan, upaya ini harus terus dijalankan untuk melakukan mitigasi dalam penanganan pandemi. “Dari membaiknya pekerjaan testing tracing tadi memberikan dampak yang baik terhadap asesmen level yang sebelumnya sempat memburuk,” jelas dia.

Terkait vaksinasi, Luhut menyampaikan capaian vaksinasi dosis pertama di wilayah Jawa-Bali terus mengalami peningkatan. Sedangkan vaksinasi dosis pertama untuk anak-anak di Jawa-Bali telah mencapai 36 persen.

“Dari pencapaian tersebut, pemerintah masih belum puas dan kita ingin mendorong lagi agar jumlah vaksinasi anak-anak terus meningkat,” kata Luhut.

Pemerintah akan mempercepat vaksinasi terutama di kabupaten kota yang vaksinasi dosis pertama untuk masyarakat umum dan lansia masih di bawah 50 persen. Saat ini, hanya dua kabupaten kota di Jawa dan Bali yang vaksinasi dosis pertamanya masih di bawah 50 persen.

Selain itu, Luhut juga menyebut masih ada 13,6 juta orang di Jawa dan Bali yang masih belum divaksinasi. “Hal ini mengharuskan pemerintah terus mendorong percepatan vaksinasi terutama di kabupaten kota yang dosis satunya masih di bawah 50 persen,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement