Senin 10 Jan 2022 19:48 WIB

Dokter Sebut Es Krim Bisa Jadi 'Obat' Pasien Covid-19

Nyeri tenggorokan akibat Covid-19 disebut bisa diobati dengan es krim.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Nyeri tenggorokan akibat Covid-19 disebut bisa diobati dengan es krim.
Foto: www.piqsels.com
Nyeri tenggorokan akibat Covid-19 disebut bisa diobati dengan es krim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Varian Omicron digadang memicu gejala Cocid-19 yang lebih ringan dibandingkan varian-varian lain. Meski ringan, gejala yang dipicu varian Omicron bisa memicu ketidaknyamanan yang mengganggu.

Salah satu gejala yang kerap disebabkan oleh varian Omicron adalah nyeri tenggorokan. Nyeri tenggorokan ini bisa terasa sangat hebat hingga membuat penderitanya kesulitan untuk menelan.

Baca Juga

"Bahkan cairan pun membuat nyeri," ungkap Director of the Institute for Autoimmune and Rheumatic Disease di Saint Joseph Health Robert G Lahita MD PhD atau Dr Bob, seperti dilansir EatThis, Senin (10/1/2022).

Di saat tenggorokan terasa nyeri, orang-orang biasanya mengingjnkan makanan yang lenbut atau cairan yang mudah ditelan. Beberapa asupan yang direkomendasikan bila tenggorokan terasa nyeri adalah kaldu dan protein shake.

Bagi pasien Covid-19 yang tak memiliki diabetes, es krim juga dapat dikonsumsi untuk meredakan nyeri tenggorokan. Selain dingin dan menyejukkan, es krim juga bisa ditelan dengan mudah.

Rekomendasi Dr Bob untuk mengonsumsi es krim ini mungkin terdengar aneh, karena tak biasanya dokter merekomendasikan dessert manis. Akan tetapi, ternyata ada alasan ilmiah yang mendukung rekomendasi ini.

"(Es krim) memberikan Anda glukosa dan juga protein, jadi Anda akan tetap bisa menjaga berat badan (agar tidak turun karena sulit menelan)," ujar Dr Bob.

Dr Bob menyadari bahwa dalam satu sajian es krim bisa terdapat cukup banyak gula. Mengacu pada Department of Agriculture Amerika Serikat misalnya, satu cangkir sajian es krim bisa mengandung sekitar 28-32 gram gula. Sedangkan kandungan proteinnya bisa mencapai 4-5 gram per cangkir.

Tingginya kandungan gula ini dinilai Dr Bob bukan sebuah masalah. Alasannya, pasien Covid-19 yang terkena varian Delta atau Omicron sering kali mengalami penurunan berat badan yang cukup besar, bahkan sampai 20-30 pon atau sekitar 9-13,6 kg. 

Konsumsi es krim yang tinggi gula dan lemak dapat membantu menjaga berat badan pasien Covid-19 agar tidak turun drastis. Selain itu, es krim juga berbeda dibandingkan kebanyakan dessert. Meski tinggi gula, es krim memiliki kandungan protein dari susu yang bisa memberikan perasaan kenyang

Yang tak kalah penting, es krim merupakan comfort food yang bisa memberikan perasaan nyaman bagi kebanyakan orang. Hal ini akan sangat membantu menjaga suasana hati pasien Covid-19 selama menjalani penyembuhan.

Bagi yang kurang menyukai es krim, yoghurt bisa menjadi alternatif yang turut membantu. Yoghurt bisa disantap langsung dalam kondisi dingin atau dikombinasikan dengan granola atau potongan buah pisang.

"Yoghurt merupakan probiotik yang sangat baik bagi usus Anda untuk memastikannya tetap stabil," ujar Dr Bob.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement