Selasa 11 Jan 2022 06:20 WIB

Bertahun-tahun Menepis Adanya Kasus, Thailand Bantah Tutupi Wabah Demam Babi Afrika

Kasus demam babi Afrika ditemukan di Thailand pada seekor babi piaraan

Red: Nur Aini
Demam babi Afrika menjangkit babi ternak.
Foto: Pixabay
Demam babi Afrika menjangkit babi ternak.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pemerintah Thailand pada Senin (10/1/2022) membantah tuduhan telah menutupi wabah demam babi Afrika setelah tes laboratorium universitas yang dilakukan bulan lalu mengindikasikan bahwa seekor babi piaraan mati akibat penyakit tersebut.

Otoritas Thailand selama bertahun-tahun menepis wabah lokal demam babi Afrika, yang melanda Eropa dan Asia dalam beberapa tahun terakhir dan membuat ratusan juta babi mati. Otoritas sebelumnya menghubungkan sebagian besar kematian babi dengan penyakit virus lainnya, yakni sindrom pernapasan dan reproduktif babi (PRRS).

Baca Juga

Beberapa pekan terakhir muncul spekulasi bahwa wabah demam babi Afrika telah membinasakan ternak babi Thailand, yang didorong oleh lonjakan drastis harga daging babi akibat minimnya pasokan domestik.

"Kami sudah mengikuti semua prosedur. Kami tidak bisa menutupinya," kata Dirjen Departemen Pengembangan Ternak Thailand, Sorravis Thaneto saat konferensi pers.