Senin 10 Jan 2022 22:54 WIB

Rumah dan Warung Depan Sirkuit Mandalika Mulai Ditata

Penataan ini ditargetkan tuntas sebelum ajang balapan motoGP pada bulan Maret 2022

Warga melihat Pertamina Mandalika International Street Circuit dari Bukit Seger, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, (ilustrasi). Penataan rumah dan warung di sepanjang jalan depan Sirkuit Mandalika telah mulai dikerjakan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga melihat Pertamina Mandalika International Street Circuit dari Bukit Seger, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, (ilustrasi). Penataan rumah dan warung di sepanjang jalan depan Sirkuit Mandalika telah mulai dikerjakan.

REPUBLIKA.CO.ID, PRAYA -- Ratusan rumah dan warung ada di sepanjang jalan depan Sirkuit Mandalika Lombok, Nusa Tenggara Barat mulai dipercantik oleh kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR).

"Penataan rumah dan warung di sepanjang jalan depan Sirkuit Mandalika telah mulai dikerjakan," kata Wakil Bupati Lombok Tengah, HM Nursiah, Senin (10/1/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, anggaran penataan rumah dan warung depan Sirkuit Mandalika tersebut ditangani langsung oleh pemerintah pusat, sehingga tugas pemerintah daerah adalah bagaimana mendukung dan mensuksekan program peningkatan infrastruktur pendukung Sirkuit Mandalika tersebut.

"Ini semua untuk mendukung ajang MotoGP Sirkuit Mandalika, supaya di luar area Sirkuit Mandalika itu telihat indah dan bersih," katanya. "Penataan ini ditargetkan tuntas sebelum ajang balapan motoGP pada bulan Maret 2022," katanya.

Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Wilayah Nusa Tenggara I Rini Dyah Mawarty mengatakan, berdasarkan pendataan yang telah dilaksanakan di lapangan, jumlah rumah dan warung yang akan ditata di sepanjang jalan depan pintu Sirkuit Mandalika dari bundaran Triputri sampai pintu masuk Sirkuit itu sebanyak 196 unit.

"Yang menjadi prioritas saat ini ada di segmen dua depan pintu Sirkuit Mandalika. Sedangkan segmen 1 dan tiga secara bertahap," katanya.

Konsep penataan rumah dan warung tersebut tetap mengacu pada kearifan lokal merupakan masyarakat setempat seperti lumbung padi yang menjadi ciri khan bangunan masyarakat sasak Lombok. "Penataan itu telah mulai dikerjakan, sehingga kita berharap dukungan dari pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement