Senin 10 Jan 2022 23:19 WIB

Pemkot Kediri Minta Sekolah Patuhi Prokes saat PTM 100 Persen

Pemkot Kediri berlakukan PTM 100 persen untuk pelajar kelas 6 hingga 9

Siswa mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia saat pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen hari pertama di SMP Negeri 1 Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (10/1/2022). Pemerintah Kota Kediri mulai melaksanakan PTM 100 persen untuk siswa kelas VI SD dan siswa SMP.
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Siswa mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia saat pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen hari pertama di SMP Negeri 1 Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (10/1/2022). Pemerintah Kota Kediri mulai melaksanakan PTM 100 persen untuk siswa kelas VI SD dan siswa SMP.

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, meminta sekolah untuk tidak mengabaikan protokol kesehatan menyusul kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh atau 100 persen bagi pelajar kelas 6-9 di daerah itu.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Kediri Marsudi Nugrohodi Kediri, Senin, mengemukakan saat ini untuk anak-anak kelas 6 SD dan SMP memang masuk penuh.

"Masuk sekolah untuk kelas 6 hingga 9 itu 100 persen atau penuh. Itu sesuai dengan SKB empat menteri yang telah ditandatangani tanggal 21 Desember 2021," katanya.

Kepala SMPN 1 Kota Kediri Satriyani Widyawati Rahayu mengatakan untuk anak-anak di kelas 7, 8, dan 9 masuk sejak pagi seluruhnya, berbeda dengan sebelumnya yang dibagi menjadi dua sesi saat masuk pelajaran tatap muka terbatas."Alhamdulillah SMPN 1 mulai hari ini kita melaksanakan PTM 100 persen. Dengan jumlah 1.050 siswa, semua masuk dalam satu sesi. Namun, pembelajaran masing-masing 30 menit, sehingga anak-anak jam 12.20 WIB sudah bisa pulang," kata dia.

Pihaknya menerapkan strategi untuk jam istirahat masing-masing angkatan berbeda, sehingga bisa mengurangi keramaian. Selain itu, anak-anak dianjurkan membawa bekal sendiri dari rumah, baik minuman maupun makanan, sebab hingga saat ini kantin sekolah masih belum diizinkan buka.

Walaupun anak-anak sudah masuk 100 persen, pihaknya tetap memperketat prokes. Anak-anak saat datang harus cuci tangan, menggunakan penyanitasi tangan, pemeriksaan suhu tubuh, dan tidak boleh melepas masker. 

Untuk pelajaran pun juga disesuaikan, ada yang di ruang kelas ada juga yang di luar ruangan seperti masjid sekolah, aula, dan taman.Ia meminta anak-anak yang merasa tidak enak badan atau sakit tidak masuk sekolah dan menunggu hingga sembuh. Hal itu untuk memastikan bahwa siswa bersangkutan istirahat sehingga bisa secepatnya pulih dari sakit.

Dirinya berharap, semua anak tetap sehat, sehingga tetap bisa ikut sekolah, seperti waktu yang telah ditentukan.

Sebelumnya, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menargetkan dalam tempo satu bulan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun bisa selesai dengan harapan persiapan PTMbisa optimal. Saat ini, pemkot juga terus gencar melakukan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kediri. Hingga Sabtu (8/1) diperkirakan capaian vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun sudah sekitar 58 persen.

"Percepatan vaksinasi untuk anak ini juga bagian dari mengantisipasi varian Omicron, yang saat ini sudah masuk ke Surabaya," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement