Senin 10 Jan 2022 23:22 WIB

Infeksi Covid-19 Tahanan Palestina di Penjara Israel Meningkat

Tahanan Palestina di penjara Israel hadapi ancaman kesehatan

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Tahanan Palestina di penjara Israel hadapi ancaman kesehatan. Penjara Ketziot di selatan Israel
Foto: prisoncellphones.com
Tahanan Palestina di penjara Israel hadapi ancaman kesehatan. Penjara Ketziot di selatan Israel

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH–Kelompok hak asasi tahanan Palestina (PPS) mengatakan bahwa infeksi wabah Covid-19 di antara tahanan Palestina di penjara-penjara Israel sedang meningkat. Kejadian ini dijelaskan kelompok itu dalam sebuah pernyataan, Ahad (9/1). 

Dilansir dari Wafa News, administrasi penjara Israel di penjara Ramon bahkan menutup penjara sepenuhnya setelah sejumlah kasus dugaan Covid-19 dilaporkan di antara penjaga penjara.

Baca Juga

PPS mengatakan bahwa setidaknya enam tahanan di penjara Ofer Israel saat ini telah tertular penyakit tersebut, di samping 25 kasus lain yang dikonfirmasi di Penjara Negev. 

PPS menyatakan keprihatinan mendalam atas nasib tahanan Palestina di penjara Ramon yang oleh layanan penjara Israel ditutup kasus dugaan Covid-19 di antara para penjaga. 

Jumlah kasus Covid-19 di kalangan tahanan Palestina yang berhasil didokumentasikan lembaga terkait mencapai 394 kasus sejak April 2020, kata PPS. 

Ancaman kesehatan bagi tahanan Palestina ini semakin memburuk dengan banyaknya tahanan Palestina yang melakukan mogok makan di penjara Israel. Pada Desember lalu, Hisham Abu Hawwash (40 tahun) telah melakukan mogok makan selama 127 hari untuk memprotes penahanannya tanpa pengadilan. 

Otoritas penjara menolak untuk memindahkan tahanan Palestina dari rumah sakit penjara ke rumah sakit sipil untuk perawatan.

Mahkamah Agung Israel menolak banding untuk menangguhkan penahanan administratif Abu Hawwash dan memindahkannya ke rumah sakit sipil.  

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement