REPUBLIKA.CO.ID, COPENHAGEN -- Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson memerintahkan kafe, bar, dan restoran tutup di bawah pukul 23.00 waktu setempat. Masyarakat juga diminta untuk bekerja dari rumah bila memungkinkan dan menerapkan peraturan jaga jarak.
Langkah itu menjadi bagian dari upaya menanggulangi lonjakan kasus infeksi virus corona. Jutaan warga Swedia sudah menerima vaksin lengkap.
"Kami yakin situasi saat ini memerlukan kebijakan lebih lanjut dalam waktu tertentu, demi menahan penyebaran infeksi dan mengurangi beban pengobatan dan perawatan," kata Andersson, Senin (10/1/2022).
Sebelumnya, Swedia negara yang dianggap cukup berhasil menanggulangi pandemi dibandingkan negara-negara Eropa lainnya. Tapi kini Menteri Urusan Sosial Lena Hallengren mengatakan Swedia sedang mengalami "gelombang keempat dengan penyebaran infeksi dan angka penyakit yang tinggi".
Andeson mengatakan tidak diragukan lagi situasinya "kian memburuk".
"Pembatasan sosial bukan sesuatu yang kami terapkan dengan mudah dan kami menyadari dua tahun terakhir kami sudah mencoba semuanya di Swedia," kata Andersson.
Kepala Badan Kesehatan Masyarakat Swedia Karin Tegmark Wise mengatakan Swedia dalam kondisi "ekstrem". Mulai 14 Januari mendatang semua kafe, bar dan tempat makan harus tutup sebelum pukul 23.00.
Pemerintah Swedia juga membatasi hanya delapan orang per kelompok dalam satu tempat makan. Masyarakat yang bisa harus bekerja dari rumah. Perguruan tinggi juga dapat kembali menerapkan kelas jarak jauh.
Australia tak Mau Lockdown, Memilih Lewati Wabah Covid-19 Omicron
Pemerintah membatasi masyarakat yang tidak memiliki sertifikat vaksin hanya boleh melakukan pertemuan di bawah 50 orang. Pihak berwenang Swedia kembali meminta masyarakat untuk segera divaksin.
"(Vaksinasi alat) yang paling kuat yang kita miliki untuk menghadapi penyebaran Covid-19," kata Andersson.
Baca: Nepal Tutup Sekolah 3 Pekan Buntut Kasus Covid-19 Meninggi
Baca: Menlu Israel Positif Covid-19 Saat Negaranya Bersiap Hadapi Omicron dengan Dosis 4 Vaksin