Selasa 11 Jan 2022 07:32 WIB

Undangan Bocor ke Publik, Staf PM Inggris Berpesta Minum-Minum Saat Lockdown

Pesta diketahui digelar di kediaman PM Inggris saat lockdown covid-19 pada 2020

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meninggalkan 10 Downing Street
Foto: AP/Alberto Pezzali
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meninggalkan 10 Downing Street

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Staf Perdana Menteri Inggris Boris Johnson diundang ke pesta di Downing Street selama karantina (lockdown) virus corona nasional pertama pada 2020. Hal itu terungkap dalam sebuah email yang bocor, dan dilaporkan oleh ITV.

ITV melaporkan, sekitar 40 staf berkumpul di halaman kediaman Johnson untuk pesta wine termasuk istrinya Carrie. Pesta digelar di tengah lockdown Covid-19. Ketika itu, pemerintah memberlakukan pembatasan pertemuan sosial di luar ruangan maksimal dua orang.

Baca Juga

Menurut laporan ITV, sebuah email dikirim oleh Sekretaris Pribadi Utama Perdana Menteri, Martin Reynolds kepada lebih dari 100 karyawan di Downing Street pada 20 Mei 2020. Email yang bocor itu, mengundang para staf untuk membawa minuman alkohol ke pesta dan memanfaatkan cuaca yang indah.

"Setelah periode yang sangat sibuk, akan menyenangkan untuk memanfaatkan cuaca yang indah dan minum-minum di taman No.10 malam ini. Silakan bergabung dengan kami mulai pukul 6 sore dan bawa minuman Anda sendiri," tulis Reynolds dalam undangan yang disebar melalui email tersebut.

Kantor Johnson menolak memberikan komentar atas kebocoran email itu. Pada Mei 2020, pemerintah Inggris memberlakukan pembatasan sosial cukup ketat. Sekolah, pub, dan restoran ditutup. Sementara dua orang dari rumah tangga yang berbeda diizinkan untuk bertemu di luar ruangan, tetapi harus menjaga jarak 2 meter.

Johnson akan berada di bawah tekanan untuk menjelaskan keterlibatannya dalam pesta wine di kediamannya. Johnson telah terlibat oleh kontroversi dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa anggota parlemen memperingatkan bahwa Johnson dapat menghadapi tantangan kepemimpinan.

Pihak oposisi Partai Buruh oposisi menuduh Johnson tidak memperhatikan aturan yang dibuatnya untuk seluruh Inggris. Sementara Partai Nasional Skotlandia menyebut, undangan pesta wine di tengah penguncian Covid-19 itu sangat keterlaluan.

Polisi London telah melakukan kontak dengan Kantor Kabinet setelah ada laporan tentang pelanggaran undang-undang perlindungan kesehatan di Downing Street. Seorang pejabat senior pemerintah, Sue Gray, sedang menyelidiki tuduhan bahwa ada lima pesta yang digelar di departemen pemerintah selama penguncian Covid-19.

Mantan kepala penasihat Johnson, Dominic Cummings, mengakui ada pesta minuman alkohol telah diadakan Downing Street pada Mei 2020. Ketika itu, dia memperingatkan bahwa, pesta tersebut melanggar aturan.

Johnson menolak untuk mengkonfirmasi pesta wine yang digelar di halaman kediamannya pada 2020 lalu. "Semua itu, seperti yang Anda tahu sedang diselidiki oleh Sue Gray," ujarnya.

Baca: Nepal Tutup Sekolah 3 Pekan Buntut Kasus Covid-19 Meninggi

Baca: Menlu Israel Positif Covid-19 Saat Negaranya Bersiap Hadapi Omicron dengan Dosis 4 Vaksin

Tuduhan pejabat yang mengadakan acara pesta dan melanggar aturan penguncian pemerintah sendiri, termasuk pesta Natal, telah mengecewakan pemilih. Partai Konservatif yang dipimpin Johnson telah kehilangan keunggulan mereka dalam jajak pendapat atas Partai Buruh. 

Baca: Australia tak Mau Lockdown, Memilih Lewati Wabah Covid-19 Omicron

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement