REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Negara-negara Uni Eropa (UE) pada Senin (10/1/2022) sepakat untuk mengakhiri pembatasan perjalanan ke dan dari kawasan selatan Afrika.
"Anggota Uni Eropa setuju untuk mencabut penangguhan darurat agar memungkinkan perjalanan udara dilanjutkan dengan negara-negara Afrika selatan," ungkap pemerintah Prancis di Twitter.
Wisatawan masih harus menghormati protokol kesehatan tertentu untuk memasuki blok tersebut, tambah postingan itu. Negara-negara Uni Eropa pada November tahun lalu memutuskan untuk melarang penerbangan dari Botswana, Eswatini, Lesotho, Mozambik, Namibia, Afrika Selatan, dan Zimbabwe untuk membendung penyebaran varian omicron yang pertama kali ditemukan di Botswana dan Afrika Selatan.
Pada Desember, Komisi Eropa mendorong otoritas Uni Eropa untuk mencabut larangan bepergian dan meminta para pelancong untuk melakukan tes PCR sebelum mereka berangkat dari wilayah selatan Afrika.
Uni Eropa saat ini mengizinkan perjalanan yang tidak penting ke dalam blok untuk penduduk negara-negara yang ditampilkan dalam daftar perjalanannya yang terus diperbarui yang memberikan akses berdasarkan kebangsaan, tanpa mempertimbangkan status vaksinasi.
Baca: Covid-19 Omicron" href="https://republika.co.id/berita//r5hxya382/australia-tak-mau-lockdown-memilih-lewati-wabah-covid-19-omicron">Australia tak Mau Lockdown, Memilih Lewati Wabah Covid-19 Omicron
Tepat sebelum penemuan varian omicron, Komisi Eropa mengusulkan negara-negara anggota UE secara bertahap membuka perbatasan mereka untuk wisatawan internasional. Aturan perjalanan baru diharapkan akan diadopsi bulan ini.
Baca: Nepal Tutup Sekolah 3 Pekan Buntut Kasus Covid-19 Meninggi
Baca: Menlu Israel Positif Covid-19 Saat Negaranya Bersiap Hadapi Omicron dengan Dosis 4 Vaksin