REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Udinese telah mengumumkan akan mengajukan banding atas hasil kekalahan 2-6 dari Atalanta. Kubu Udinese bekeras bahwa permohonan mereka untuk menunda pertandingan Serie A Liga Italia karena wabah Covid-19 yang merebak di internal tim seharusnya dikabulkan operator kompetisi. Pertandingan berlangsung pada Ahad (9/1/2022) di Stadion Friuli, meskipun Udinese kehilangan 12 pemain yang dinyatakan positif.
Skuad Udinese awalnya ditempatkan di bawah perintah karantina oleh otoritas kesehatan setempat (ASL) sampai Lega Serie A selaku operator kompetisi memenangkan banding ke pengadilan arbitrase TAR. Lega Serie A meminta perintah karantina dicabut, karena melampaui keputusan terbaru pemerintah tentang isolasi mandiri untuk kontak dekat yang sudah divaksinasi dari mereka yang dites positif.
Ini adalah ujian lain dari desakan Lega Serie A pada protokol, yang menyatakan bahwa selama klub memiliki 13 pemain yang tersedia yang lahir setelah tahun 2003, termasuk setidaknya satu penjaga gawang, permainan harus dilanjutkan. Udinese sangat marah karena dipaksa bermain dalam kondisi seperti itu. Dalam kondisi yang compang-camping, Udinese kalah telak 2-6.
Sebuah pernyataan dari Udinese mengumumkan bahwa mereka sedang mempersiapkan banding agar hasil tersebut ditangguhkan, karena pertandingan itu digelar dalam kondisi tidak fair. Apalagi Udinese melihat laga lain yang berada di bawah perintah karantina, seperti Torino dan Bologna, akhirnya ditunda.
Torino mengalahkan Fiorentina 4-0 pada Selasa (11/1/2022) dini hari WIB, sedangkan Bologna akan menghadapi Cagliari besok. Udinese juga dapat berargumen bahwa perintah untuk memutus karantina mengakibatkan infeksi lebih lanjut dan berbahaya bagi kedua tim. Hari ini diumumkan bahwa satu pemain yang tampil melawan Atalanta kini dinyatakan positif Covid-19.
Direktur Teknik Pierpaolo Marino sangat marah karena Udinese dipaksa bermain melawan Atalanta saat itu. "Para pemain dan staf terpaksa berkumpul pada Ahad pagi seperti di turnamen bar, beberapa hanya negatif setelah dua minggu. Di bangku cadangan ada pemain muda dari tim Primavera yang telah absen selama 20 hari," katanya.
“Situasi kritis Udinese ada di depan mata semua orang. Dalam 44 tahun bekerja, saya belum pernah melihat hal seperti ini. Situasi yang sangat memalukan, mereka yang memutuskan tidak peduli dengan situasi di Udinese," jelasnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengungkapkan kekhawatirannya soal situasi Covid-19 saat ini di Liga Italia. Empat dari 10 pertandingan yang dijadwalkan batal dimainkan karena adanya penyebaran Covid-19 di skuad.
Nota del Club su #UdineseAtalanta.
Depositato preannuncio di ricorso al giudice sportivo.
👉 https://t.co/SDn9b5Wb0s pic.twitter.com/mkEAOFg2BH
— Udinese Calcio (@Udinese_1896) January 10, 2022