REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mempersiapkan gelombang ketiga Covid-19 sejak tahun lalu. Dalam persiapan tersebut, dia mengatakan jika pelibatan dengan semua pakar ahli terkait dilakukan dengan koordinasi yang tidak terhenti.
“DKI sudah mempersiapkan tidak hanya sekarang, tapi tahun lalu juga ada potensi kemungkinan gelombang ketiga,” kata Riza ketika ditemui awak media, kemarin petang.
Dia menambahkan, pihaknya akan tetap mengacu pada Instruksi Gubernur hingga Inmendagri mengenai pembatasan dan status DKI Jakarta di masa pandemi. Menurutnya, hal itu akan diteruskan hingga kesehatan dan ekonomi bisa terus tumbuh.
Terkait persiapan tersebut, katanya, penyediaan oksigen sudah dilakukan pihak dia berkaca pada banyaknya kasus Delta. Dia menampik jika persiapan itu merupakan pendahuluan dari banyaknya kasus dan masalah.
“Belajar dari kejadian luar biasa bulan Juni-Juli tahun lalu kita,” ucapnya.
Dia menambahkan, dalam beberapa waktu ini memang masih ada banyak peningkatan terkait bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur. Mengutip data terbaru, kata dia, BOR hingga Ahad (9/1) ada di angka sembilan persen, dari jumlah sekitar 3.385 tempat tidur terisi sekitar 348.
“Ya BOR ada peningkatan memang dari yang tadinya sudah turun sampai di empat persen. Begitu juga ICU, dari 604 sudah terpakai 31 ini sedikit peningkatan,” kata dia.
Sementara itu, Kasus Covid-19 di DKI Jakarta terus bertambah. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, pada Senin (10/1) ada sekitar 360 penambahan kasus Covid-19 di DKI Jakarta.
Sementara itu, kasus sembuh di DKI pada hari yang sama juga bertambah 105 orang. Penambahan kasus di DKI itu tetap menjadi tertinggi dibanding provinsi-provinsi lainnya di Indonesia.
Dengan adanya penambahan tersebut, akumulatif kasus Covid-19 di DKI menjadi 867.662 orang, sementara kasus akumulatif sembuh di DKI menjadi 851.913 orang.
Sementara untuk kasus Omicron di Ibu Kota, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, hingga Ahad (9/1) ada sebanyak 407 kasus. Jumlah tersebut, bertambah 74 orang dari total kasus hari sebelumnya, sekitar 333 kasus Covid-19.