REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Bidang Penghimpunan Rizaludin Kurniawan mengatakan, kaum milenial mendominasi sebagai donatur dalam pengumpulan Zakat Infak dan Sedekah (ZIS) pada 2021. Menurut dia, kemudahan donasi melalui kanal digital membuat kaum milenial semangat berzakat.
"Saya kira ini berbanding lurus dengan penguatan pengumpulan Baznas di kanal digital yang naik 51 persen di 2021 ini memudahkan kaum muda untuk berdonasi," kata Rizaludin pada Selasa (11/1).
Baznas melaporkan tren berzakat pada 2021 didominasi kaum millenial dengan rentang usia 25-44 tahun. Bahkan, jumlahnya mencapai 70 persen dari total hasil pengumpulan zakat, infak, dan sedekah pada 2021.
"Kedua, tingkat kemandirian ekonomi kaum muda saat ini meningkat. Ketiga, sikap peduli mereka dengan lingkungan menjadikan mereka pahlawan," ucap Rizal.
Adapun layanan kemudahan pembayaran di antaranya melalui puluhan kanal digital, termasuk website baznas.go.id naik 51 persen dari tahun lalu menjadi sebesar Rp 136,99 miliar. Perolehan ini menunjukkan banyaknya milenial yang mempercayakan zakatnya melalui Baznas.
"Akan kita tingkatkan di 2022, Baznas akan lebih merangkul bukan saja mereka sebagai donatur tapi sebagai relawan juga," kata Rizal.
Sebelumnya Ketua Baznas RI, KH Noor Achmad mengaku kagum dengan kalangan milenial yang mendominasi sebagai donatur di tahun lalu. "Kami kagum dengan perkembangan milenial yang berzakat. Analisa kami mengapa milenial cukup besar, mereka cinta zakat, melakukan zakat, infak sedekah ada suatu kesadaran keagamaan," ucap Noor.
"Khususnya selama covid, mudah-mudahan setelah covid berlalu lebih dari itu. Ini yang menarik bagi kami. Ke depan kami akan mendorong milenial, kecil nggak apa-apa, kekuatannya sangat berpengaruh secara nasional, terhadap perzakatan Indonesia," lanjut Noor.