REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster, merasa kecewa usai timnya takluk 0-1 dari Arema FC pada pekan ke 18 Liga 1 2021/2022 di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali, Ahad (9/1/2022) malam. Munster menilai Adam Alis dan kawan-kawan tampil tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Munster menyebut strategi yang diterapkan untuk meredam permainan Arema FC tidak berjalan dengan baik.
“Melihat hasil kami kecewa. Performa yang saya inginkan terhadap penampilan tim tidak berjalan,” kata Munster dikutip dari laman resmi Liga 1, Senin (10/1/2022).
Hasil yang kurang memuaskan tersebut membuat tim berjuluk the Guardians harus rela turun ke peringkat tiga tergusur oleh Arema FC yang unggul selisih gol. Hasil pertandingan Bhayangkara FC melawan Arema juga semakin memperpanas persaingan di papan atas.
Pasalnya, baik Bhayangkara, Arema, dan pemuncak klasemen sementara, Persib Bandung, memiliki poin yang sama. Sehingga persaingan menuju tangga juara Liga 1 2021/2022 semakin sengit.
Munster juga menampik penampilan timnya dianggap tumpul karena tidak adanya striker asing andalan, Ezechiel N'douasel, yang harus absen saat menghadapi Arema. Ia menyebut beberapa laga sebelumnya tanpa pemain yang akrab disapa Eze itu, Bhayangkara berhasil mencetak gol dan meraih kemenangan.
Pelatih berusia 39 tahun itu menegaskan kekalahan dari Arema karena murni strategi permainan tim yang tidak berjalan dengan baik. Bukan karena Bhayangkara bergantung pada satu atau dua pemain tertentu.
“Jadi sebenarnya biasa saja, beberapa kali kami bermain tanpa Eze dan tanpa Eze kami biasanya juga bisa mencetak gol,” tegas eks pelatih timnas Vanuatu tersebut.