Selasa 11 Jan 2022 17:08 WIB

Kapolri Targetkan Vaksinasi Anak Selesai dalam Dua Pekan

Pentingnya upaya percepatan akselerasi vaksinasi serentak seluruh Indonesia.

Rep: mursalin yasland/ Red: Hiru Muhammad
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meninjau vaksinasi anak dan lansia di Bandar Lampung, Selasa (11/1).
Foto: dok. Bidhumas Polda Lampung
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meninjau vaksinasi anak dan lansia di Bandar Lampung, Selasa (11/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG-–Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, daerah sudah mencapai vaksinasi umum 70 persen dan lansia 60 persen, dapat mengejar target vaksinasi anak 6-11 tahun. Ia menargetkan vaksinasi anak dapat 100 persen dalam dua pekan.

Kapolri menegaskan daerah untuk segera mengejar target vaksinasi anak-anak 6-11 tahun. ”Kita berikan target beberapa wilayah untuk bisa menyelesaikan ini dalam waktu dua minggu untuk bisa mencapai 100 persen," kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Bandar Lampung, Selasa (11/1).

Baca Juga

Mantan Kabareskrim Polri tersebut mengatakan, pentingnya upaya percepatan akselerasi vaksinasi serentak seluruh Indonesia. Untuk itu, ia meminta seluruh jajaran bersinergi terus mengejar target vaksinasi khususnya yang masih di bawah 70 persen.

"Ini secara nasional dilaksanakan vaksinasi serentak dengan target sasaran 1 juta lebih. Harapan kita, bisa terus mengejar pencapaian vaksinasi. Sehingga wilayah yang masih kurang atau di bawah 70 persen untuk segera mengejar ketertinggalannya," kata Sigit.

Mantan Kapolda Banten itu menekankan, kepada daerah yang sudah mencapai atau melebihi target 70 persen, untuk segera melakukan percepatan vaksinasi terhadap masyarakat lansia dan anak-anak. Percepatan vaksinasi terhadap lansia dan anak-anak menjadi penting, karena saat ini mulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah. Dengan disegerakannya proses vaksinasi, hal itu akan meminimalisir risiko-risiko penyebaran Covid-19.

"Ini menjadi penting karena PTM sudah mulai dibuka. Sehingga mau tidak mau ada potensi terjadinya kontak erat, potensi terjadinya carrier dan munculkan klaster baru apabila kita tidak antisipasi. Oleh karena itu jalan satu-satunya bagaimana lakukan akselerasi vaksinasi," ujarnya.

Kapolri mengatakan, percepatan vaksinasi merupakan kunci untuk mengantisipasi dan meminimalisir risiko dari varian baru Covid-19 yakni Omicron. Saat ini varian Omicron sudah masuk Indonesia dan sebagai daerah dari masyarakat pelaku perjalanan luar negeri, hingga jumlahnya meningkat.

Sigit memaparkan, varian Omicron bisa menjangkiti masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin. Namun, tingkat fatalitas yang disebabkan menjadi rendah karena sudah mendapatkan suntikan vaksin. Hal itu berbeda dengan masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi, tingkat risikonya jauh lebih tinggi.

Kapolri berharap masyarakat rentan seperti lansia yang memiliki komorbid yang belum sempat divaksin, dan kepada masyarakat yang belum vaksin segera datangi gerai dan titik pelaksanaan vaksin dari berbagai instansi pemerintah daerah, TNI/Polri dan lainnya.“Kita sudah bisa menjaga dalam waktu 167 hari lebih angka stabil. Tapi kalau varian baru ini masuk maka tren mulai meningkat ini harus kita jaga," kata Sigit. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement