Selasa 11 Jan 2022 17:24 WIB

Asing Beli Bersih Rp 1,11 Triliun, IHSG Tersungkur di Zona Merah 

IHSG ditutup melemah sebesar 0,64 persen ke level 6.647,97

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Selasa (14/12) melemah 0,70 persen atau turun 47 poin di level 6.615 dibandingkan penutupan sebelumnya.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Layar menampilkan pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (14/12/2021). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Selasa (14/12) melemah 0,70 persen atau turun 47 poin di level 6.615 dibandingkan penutupan sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Selasa (11/1/2022). IHSG ditutup melemah sebesar 0,64 persen ke level 6.647,97 pada sesi kedua setelah dibuka menguat di awal perdagangan. 

Pelemahan IHSG didorong oleh sektor teknologi, properti, infrastruktur, hingga keuangan yang bergerak negatif dan mendominasi penurunan. Sementara itu, investor asing di seluruh pasar membukukan pembelian bersih Rp 1,11 triliun.

Baca Juga

Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan IHSG dan Bursa regional Asia melemah seiring dengan sikap pelaku pasar dan investor yang mempertimbangkan dampak inflasi AS terhadap kebijakan moneter The Fed yang ketat sehubungan dengan kenaikan suku bunga acuannya. 

Sentimen lainnya adalah penyebaran varian omicron disejumlah negara. "Hal ini berpotensi menekan aktivitas ekonomi, dimana sebelumnya Hong Kong memberlakukan larangan memperluas penerbangan dan menutup sekolah dasar," kata Pilarmas Investindo Sekuritas, Selasa (11/1/2022).

Sementara China melaporkan kasus baru Covid-19 sebanyak 87 infeksi tercatat di Provinsi Henan yang berpenduduk padat. Selanjutnya Singapura melaporkan 750 kasus baru dengan 389 terinfeksi omicron. 

Dari dalam negeri, Bank Indonesia mengungkapkan Indeks Penjualan Riil bulan November 2021 kembali tumbuh 2,8 persen secara bulanan, namun pertumbuhan ini tak setinggi bulan sebelumnya yang sebesar 3,2 persen. Perlambatan ini dikarenakan keadaan cuaca yang kurang mendukung dan distribusi yang kurang lancar.

Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak melemah. Saham–saham yang mendominasi penguatan diantaranya INDF, PTBA, BBCA, BRPT, dan ASII. Sedangkan saham–saham yang mendominasi penurunan diantaranya TINS, ANTM, INCO, PTPP, dan ACES.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement