Selasa 11 Jan 2022 18:54 WIB

UII dan Unida Gontor Perkuat Sinergi

Kedekatan Gontor dan UII terjalin sejak lama.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Hafil
UII dan Unida Gontor Perkuat Sinergi. Foto: Kampus UII Yogyakarta.
Foto: Wahyu Suryana.
UII dan Unida Gontor Perkuat Sinergi. Foto: Kampus UII Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Universitas Darussalam (Unida) Gontor melaksanakan kunjungan ke Universitas Islam Indonesia (UII). Kunjungan tersebut dipimpin Rektor Unida, Prof Hamid Fahmy Zarkasyi, diterima langsung Rektor UII, Prof Fathul Wahid.

Dalam sambutannya, Prof Fathul mengatakan, kedekatan antara UII dengan Gontor bukan sesuatu yang baru. Dari sekian banyak pendiri UII, terbesit pula sosok Kiai Imam Zarkasyi, yang mana merupakan pendiri Pondok Pesantren Modern Gontor.

Baca Juga

Jadi, ada hubungan genetik, intelektual dan kenegaraan antara UII dengan Gontor yang melahirkan Unida. Sehingga, ia menekankan, hubungan itu perlu dilestarikan dan terus dijaga karena diyakini ada keselarasan antara dua institusi Islam itu.

Islami, mondial, unggul, intelektual, indonesiawi merupakan nilai-nilai yang dibawa, dan nilai-nilai tersebut diharap dapat menyatukan keduanya. Selain itu, Fathul menekankan, perkembangan kampus turut ditengarai oleh beberapa faktor.

"Dapat dianggap berkembang karena keikhlasan para pendiri, doa dari banyak pihak dan ikhtiar kecil yang coba kami jalankan guna merawat cita-cita para leluhur," kata Fathul, Selasa (11/1).

Terkait proses bertumbuh, UII bertekad ingin melangkah lebih jauh dan dalam periode yang berkelanjutan. Fathul berharap, kerja sama yang baik akan terjalin karena meyakini jika ingin pergi jauh, bisa diwujudkan ketika pergi bersama.

Senada, Prof Hamid membenarkan, pendiri Gontor merupakan pemrakarsa berdirinya UII. Karenanya, ia menekankan, misi dan idealisme yang diemban keduanya sama, meski misi dan idealisme itu diungkapkan dalam ekspresi yang berbeda.

Ia turut meyakini, ulama-ulama dulu memiliki satu gagasan yang sama. Maka itu, kebersamaan yang telah dibangun harus tetap terjaga dan dikuatkan. Belum lagi, perspektif zaman sekarang bukan lagi waktunya untuk cuma berkompetisi.

"Kalau ada yang lebih unggul, kita ngaji ke situ. Berhubungan bukan hanya dalam masalah kekeluargaan tapi juga dalam keilmuan. Maka itu, kami coba sinau kepada institusi Islam yang ada di Yogyakarta," ujar Hamid.

Pendirian fakultas kedokteran jadi kunci dari bertemunya dua saudara ini. Unida berkehendak meramu pengalaman dan pembelajaran relevan dari UII untuk menunjang fondasi fakultas kedokteran. Karenanya, terus dicari persamaan untuk kolaborasi.

Presiden Unida Gontor, Prof Amal Fathullah Zarkasyi berharap, nantinya FK UII mampu berperan sebagai pembina bagi Fakultas Kedokteran yang ada di Unida mendatang. Ia menekankan, pemilihan sebagai pendamping bukan tanpa alasan.

"Karena hubungan kedua institusi sudah seperti saudara," kata Amal.

Dekan FK UII, dr Linda Rosita menambahkan, ada beberapa poin penting hari ini. Salah satunya diskursus mengenai pembentukan tim inti dan kurikulum yang nanti dipakai. Ia mengingatkan, dua hal itu jadi hal krusial yang harus diperhatikan.

"Bentuk timnya terlebih dulu karena nantinya yang akan berurusan secara terus-menerus terkait hal-hal apapun merupakan orang yang ada di tim itu," ujar Linda. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement