Selasa 11 Jan 2022 19:02 WIB

Program Booster tak Hilangkan Mekanisme Vaksin Gotong Royong

Menkes menyebut vaksin program Gotong Royong berbeda dengan vaksin gratis.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Indira Rezkisari
Warga berpose usai mendapatkan vaksinasi COVID-19 saat Vaksinasi COVID-19 Gotong Royong di kawasan industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (8/8/2021). Vaksinasi COVID-19 yang digelar salah satu perusahaan di kawasan industri tersebut menyasar pekerja serta keluarganya dengan target penerima vaksin sekitar 800 orang.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Warga berpose usai mendapatkan vaksinasi COVID-19 saat Vaksinasi COVID-19 Gotong Royong di kawasan industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (8/8/2021). Vaksinasi COVID-19 yang digelar salah satu perusahaan di kawasan industri tersebut menyasar pekerja serta keluarganya dengan target penerima vaksin sekitar 800 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah akan tetap mempertahankan mekanisme vaksin Gotong Royong. Pernyataan Budi terlontar terkait pelaksanaan program vaksinasi lanjutan atau booster vaksinasi Covid-19.

"Dengan adanya vaksin booster gratis ini kami tetap mempertahankan mekanisme vaksin Gotong Royong yang selama ini berjalan dengan kondisi bahwa vaksin ini tetap diterima gratis di masyarakat yang disuntik dan jenis vaksinnya tidak sama dengan vaksin program pemerintah," ucap Budi dalam konferensi pers secara daring, Selasa (11/1/2022).

Baca Juga

Pemberian vaksinasi booster akan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah seperti puskesmas, rumah sakit pemerintah, maupun rumah sakit milik pemerintah daerah. Soal ketersediaan vaksin, pemerintah sudah memiliki vaksin yang cukup baik yang berasal dari kontrak pengadaan vaksin tahun lalu yang pengirimannya akan tiba di awal tahun ini. Ada pula ketersediaan vaksin yang merupakan tambahan yang cukup signifikan dari vaksin donasi dunia baik melalui program kerjasama COVAX maupun program kerjasama bilateral.

Sebagai informasi sebelumnya COVAX memberikan komitmen bantuan terhadap 20 persen dari populasi Indonesia. Namun sudah dikonfirmasi akan ditingkatkan menjadi 30 persen dari populasi Indonesia kira-kira setara vaksinasi untuk 27 juta orang atau kira-kira setara dengan 54 juta dosis vaksin gratis yang bisa diterima pemerintah total dari tahun lalu dan tahun ini.

Program vaksin Booster akan dimulai tanggal Rabu (12/1/2022) sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Program vaksin booster ini akan dilakukan secara gratis untuk masyarakat Indonesia.

Sasaran vaksinasi booster ditujukan bagi masyarakat berusia 18 tahun ke atas dengan prioritas Lansia dan penderita imunokompromais dan sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap atau 2 kali suntik dan minimal 6 bulan setelah penyuntikan dua dosis.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement