Pemprov Jatim Tunggu SOP Vaksin Booster
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. | Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa belum memastikan digelarnya vaksin booster dikarenakan belum menerima petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Meskipun sudah ada bocoran dari pusat terkait program vaksin booster yang rencananya dimulai 12 Januari 2022.
Khofifah menyatakan, masih menunggu Standard Operating Procedure (SOP). "Untuk vaksin booster ini akan dimulainya 12 Januari 2022, tapi sampai saat ini kita belum terima SOP dari Kemenkes RI. Jadi kita tunggu SOP-nya," kata Khofifah, Selasa (11/1).
Ia mengatakan, SOP Kemenkes nantinya mengatur stok vaksin booster, sekaligus prioritas penerima vaksin. "Vaksin booster kan sudah diberikan ke tenaga kesehatan, setelah nakes, vaksin akan diberikan kepada front line atau pelayanan publik," ujarnya.
Sembari menunggu SOP, Pemprov Jatim diakuinya terus berkoordinasi dengan Kemenkes terkait format dan waktu pelaksanaannya. Termasuk skema penyuntikannya apakah sesuai dengan pemberian vaksin sebelumnya atau vaksin booster dilaksanakan secara serentak.
Lebih lanjut Khofifah pun mengajak warga Jatim untuk tetap membangun kewaspadaan terhadap varian baru Covid-19 sembari menunggu pelaksanaan vaksin booster. "Kita harus tetap melaksanakan protokol kesehatan ketat. Pemprov juga telah menyiagakan pelayanan kesehatan," kata dia.