PTM Semester Genap, Penjualan Seragam Mulai Naik
Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah calon pembeli mencoba seragam sekolah. Pusat penjualan seragam sekolah kembali dipadati pembeli seiring kebijakan penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen bagi PAUD, TK, SD dan SMP. | Foto: Antara/Rizal Hanafi
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Semester genap tahun ajaran 2021/2022 baru saja dimulai pekan lalu. Sekolah-sekolah sudah menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) secara bergantian bagi para siswa.
Para siswa juga mulai membeli seragam lantaran dimulainya PTM semester genap. Salah satu siswa SMA di Solo, Kartika Putri Handayani, mengaku membeli rok seragam sekolah untuk PTM semester genap ini. Sebab, roknya yang lama sudah agak kekecilan.
"Peralatan lainnya sudah ada. Ini kan sudah mau aktif PTM. Ini beli rok saja karena sudah agak kekecilan. Peralatan lainnya sudah ada. Beda kalau mau kenaikan kelas biasanya belanja alat tulis," kata Kartika saat ditemui Republika.co.id seusai membeli rok seragam sekolah di salah satu toko seragam di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Selasa (11/1).
Siswa kelas XI SMA Negeri 8 Solo tersebut menyatakan sekolahnya sudah menerapkan pembelajaran tatap muka setiap hari. Siswa hanya mengikuti empat jam pelajaran per hari, di mana satu jam pelajaran selama 30 menit.
Sehingga, secara total siswa hanya dua jam berada di sekolah. "Senang bisa ke sekolah lagi. Kalau offline bisa dapat penjelasan dari guru langsung, jadi mudah dipahami," imbuh siswi berkerudung tersebut.
Sementara itu, pengelola Toko Mardi Rahayu, Dhamayanti, menyatakan sudah ada peningkatan pembelian seragam sekolah dalam sebulan terakhir. Sebab, sekolah-sekolah sudah menerapkan pembelajaran tatap muka.
"Ada peningkatan. Tapi masih pandemi beda suasananya. Tidak seperti dulu sebelum pandemi. Ada pemasukan tapi beda," ungkap Dhamayanti.
Toko yang berada di jalan protokol Kota Solo tersebut menjual berbagai seragam sekolah untuk jenjang SD, SMP, dan SMA, serta perlengkapan seragam sekolah, personel sekuriti, maupun ASN. Selain itu, toko yang sudah berusia puluhan tahun ini juga menjual alat tulis.
Toko tersebut juga menerima pesanan seragam sekolah, seragam gerak jalan, seragam upacara, dan sebagainya. Dhamayanti menyebut, produk yang paling banyak dibeli yakni seragam. Sebab, alat tulis hanya pelengkap di toko tersebut.
"Kalau 10 pembeli lebih, tapi keluar masuk. Kalau dulu kan sampai ngantre-ngantre. Soalnya membatasi diri karena tidak boleh berkerumun," jelasnya.