REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kendaraan hybrid dinilai masih jadi solusi bagi pengendara yang menginginkan produk ramah lingkungan tapi tetap fleksibel. Selain mengembangkan battery electric vehicle (BEV), Toyota juga masih akan melakukan pengembangan produk hybrid.
Dikutip dari Car and Driver pada Selasa (11/1/2022), kedepannya Toyota akan mulai menerapkan solid-state batteries pada produk hybrid. Teknologi baterai itu digunakan karena mampu membuat kendaraan hybrid jadi semakin praktis.
Solid-state batteries mampu mempersingkat waktu pengisian ulang baterai. Selain itu, solid-state batteries juga menawarkan daya jelajah yang lebih jauh dan usia baterai yang lebih tahan lama.
Head of Toyota Research Institute, Gill Pratt mengatakan, produk hybrid Toyota pertama yang menerapkan solid-state batteries akan diluncurkan pada 2025. Menurutnya, saat ini biaya produksi solid-state batteries masih relatif tinggi maka Toyota memutuskan produk pertama yang menerapkan teknologi ini adalah hybrid.
Mengingat, kendaraan hybrid membutuhkan baterai yang lebih kecil dibanding BEV. Dengan begitu, penerapan solid-state batteries tidak terlalu membuat harga kendaraan hybrid jadi membengkak.
"Ini jadi rangkaian pengujian teknologi baterai terbaru. Selanjutnya, kami akan terus melakukan pengembangan sembari menunggu harga solid-state batteries turun hingga kemudian kami akan menerapkanya juga pada BEV," kata Gill Pratt.
Di satu sisi, Toyota sendiri juga telah melakukan investasi besar-besaran untuk pengembangan electric vehicle (EV). Dikutip dari The Verge beberapa waktu lalu, komitmen itu ditunjang oleh investasi senilai 17 miliar dolar AS.
Lewat investasi itu, Toyota akan menambah line up EV hingga 2030. Ditargetkan, hingga 2030, Toyota akan menghadirkan 30 EV. Dengan begitu, masyarakat bisa memenuhi kebutuhan EV sesuai selera masing-masing.
Lewat investasi itu, Toyota juga akan menjadikan Lexus sebagai brand mobil yang hanya akan menjual EV. Ditargetkan, hal itu akan terwujud pada 2035.