REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat penularan yang jauh lebih cepat dari Varian Delta, Virus Covid-19 Varian Omicron ini dapat menyerang orang yang sudah melakukan vaksinasi lengkap. Dalam hal ini perlunya edukasi secara keseluruhan lapisan masyarakat terhadap pentingnya Protokol Kesehatan yang dilakukan secara disiplin, guna mencegah penyebaran Varian Omicron.
Informasi lainnya dari Kementerian Kesehatan, kemungkinan besar akan ada kebutuhan konsentrator oksigen atau isotank di daerah area peningkatan kasus perawatan seperti Jakarta, Jawa Barat, dan Sulawesi Utara. Sebagaimana diketahui sebesar 99% kasus Omicron yang saat ini tengah diisolasi memiliki gejala ringan atau tanpa gejala. Melalui analisa sebesar 97% kasus didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri dan beberapa berasal dari Provinsi DKI Jakarta.
Dalam kasus ini pencegahan tersebut merupakan poin utama dalam memangkas penyebaran Varian Omicron dengan cara terus melakukan sosialisasi baik secara langsung maupun daring atau melalui media lainnya. Peran penting dari berbagai pihak seperti halnya, Asosiasi Produk Kesehatan Indonesia Standar Internasional (Asproksi) sangat diperlukan.
"Kami sangat mendukung Pemerintah untuk menekan kasus Varian Omicron ini, tentunya kami dari Asproksi berperan aktif sebagai solusi terbaik dengan Alat Kesehatan yang berkualitas guna mencegah penyebarannya, kami akan terus membantu Pemerintah mensosialisasikan akan sangat pentingnya Prokes kepada masyarakat," Sekretaris Jendral Asproksi Fazhra Fawwaz Al Firman, Selasa (11/1/2022).
Pemerintah saat ini telah melakukan percepatan Vaksinasi dengan tujuan menghadapi gelombang Omicron, dengan demikian masyarakat dapat terlindungi dari ancaman penularan Covid-19. Selain itu Asproksi pun bekerjasama dengan Biosel Medika Nusantara, Naraya Medical Center untuk membangun sebuah Aplikasi dalam mempermudah penanganan kebutuhan lainnya.
"Kami sangat antusias dan serius dalam membantu Pemerintah terutama dalam penanganan Covid -19, sebagaimana kita tahu bahwa Varian Omicron kali ini penyebarannya lebih cepat dari Varian Delta, untuk itu kami berupaya untuk membangun Aplikasi Gaya Sehat yang tengah kami proses, mari kita berdisiplin dalam menjaga Protokol Kesehatan," kata Ketua Umum Melani Arnaldi.