Rabu 12 Jan 2022 07:22 WIB

Kasus Positif di Indonesia Naik Selama Dua Pekan Berturut-turut

Kenaikan pascaperiode libur panjang masih dapat terjadi pada minggu yang akan datang

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Petugas kesehatan melakukan tes usap COVID-19 kepada seorang warga saat tes massal di Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (10/1/2022). Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat kenaikan kasus positif di Indonesia yang telah terjadi selama dua minggu berturut-turut, yakni dari 1.200 kasus menjadi 1.400 kasus.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Petugas kesehatan melakukan tes usap COVID-19 kepada seorang warga saat tes massal di Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (10/1/2022). Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat kenaikan kasus positif di Indonesia yang telah terjadi selama dua minggu berturut-turut, yakni dari 1.200 kasus menjadi 1.400 kasus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat kenaikan kasus positif di Indonesia yang telah terjadi selama dua minggu berturut-turut, yakni dari 1.200 kasus menjadi 1.400 kasus. Kemudian pada minggu terakhir, angka ini kembali meningkat menjadi 3.000 kasus.

“Angka pada minggu terakhir naik lebih dari dua kali lipat kasus pada minggu sebelumnya,” ujar Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers, dikutip pada Rabu (12/1/2022).

Baca Juga

Wiku meminta agar pemerintah mengantisipasi perkembangan ini mengingat kenaikan pascaperiode libur panjang masih dapat terjadi pada minggu yang akan datang. Selain itu, Satgas juga mengamati terjadinya penambahan kasus positif yang jauh lebih banyak dibandingkan penambahan kesembuhan.

“Hal ini tentunya menjadi catatan bagi kita bersama. Sebab, dalam menangani kondisi tersebut diperlukan investigasi dan analisis mendalam terkait kondisi kasus dalam kaitannya dengan proporsi varian yang beredar di Indonesia,” jelas dia.

Ia menyebut, berbagai data dan pengetahuan terkait karakteristik penularan, gejala klinis, lama perawatan, serta risiko kematian dari semua varian yang saat ini beredar penting sebagai basis perumusan kebijakan. Karena itu, ia meminta dukungan fasilitas kesehatan dalam melaporkan perkembangan kasus yang terjadi serta meminta pemerintah daerah agar menganalisis dan memantau kondisi di daerahnya.

“Agar kenaikan kasus dari transmisi komunitas dapat segera teridentifikasi, tercatat, dan tertangani tanpa meluas lebih lanjut,” kata Wiku.

Ia mengungkapkan, kenaikan kasus positif di Indonesia saat ini masih banyak disumbangkan oleh pelaku perjalanan luar negeri. Pemerintah pun memastikan dilaksanakannya karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri secara ketat. Selain itu, masyarakat juga diminta agar tak bepergian ke luar negeri jika tak mendesak.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement