REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Mendukung era society 5.0, Lembaga Bahasa Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) berkomitmen dan konsisten memberikan layanan pendidikan, berupa pelatihan bahasa Inggris bagi dosen ataupun mahasiswa. Kemampuan berbahasa Inggris merupakan salah satu keahlian yang wajib dimiliki oleh generasi muda, untuk menyongsong era society 5.0 saat ini.
Jimmi, selaku ketua Lembaga Bahasa Universitas BSI menjelaskan bahwa, penguasaan bahasa Inggris tidak boleh dianggap tidak penting atau menjadi pilihan kedua. Justru bahasa Inggris menjadi sentral komunikasi dalam menjalin relasi dalam negeri, maupun luar negeri. Tak hanya itu, peranan penguasaan bahasa Inggris juga sangat penting dalam melanjutkan studi dalam memperoleh beasiswa hingga studi banding.
“Disinilah, penguasaan bahasa Inggris harus selaras dengan penguasasan teknologi yang perkembangannya sangat signifikan akhir-akhir ini. Penguasaan teknologi melalui ilmu coding yang dikuasai, di tunjang dengan kemampuan bahasa Inggris, tentu akan menghasilkan ide-ide kreatif untuk memajukan teknologi dan komunikasi di Indonesia secara umum. Dan secara khusus, menjadikan Universitas BSI menjadi terdepan dalam penguasaan teknologi dan komunikasi,” ungkap Jimmi dalam keterangan pers, Rabu (12/1/2022).
Ia menambahkan, tim Lembaga Bahasa Universitas BSI telah bekerja sama dengan Universitas Nusa Mandiri (UNM), dalam mendukung upaya mahasiswa Magister, memperoleh sertifikat nilai TOEFL, sebagai salah satu persyaratan tesis mereka. Saat ini, Lembaga Bahasa Universitas BSI juga bekerja sama dengan Pusat Layanan Test Indonesia (PLTI) Yogyakarta.
“Hal ini sesuai dengan masukan yang sangat positif dari Rektor Universitas BSI yaitu melalui Lembaga Bahasa Universitas BSI dapat menjadi salah satu mitra PLTI dalam penyelenggaraan Tes Kemampuan Bahasa Inggris (TKBI) untuk kegiatan Sertifikasi Dosen. Kerja sama tersebut, juga dalam kegiatan Studi Banding ke Pusat Bahasa UGM, Yogyakarta untuk mengadakan sharing section, seputar pengelolahan Laboratorium Bahasa,” jelasnya.
Lembaga Bahasa Universitas BSI, juga meraih prestasi dalam kontribusinya mengikuti program International Credit Transfer Kampus Merdeka 2021. Dimana sebanyak sembilan mahasiswa dari program studi (prodi) Sastra Inggris, memperoleh batas maksimal nilai TOEFL yang ditentukan oleh Kampus Merdeka, dengan nilai batas diatas 450. Atas hasil dari nilai TOEFL tersebut, kesembilan mahasiswa secara persyaratan telah memenuhi dan berhak menjadi mahasiswa Management and Science University, Malasyia dalam program pertukaran pelajar.
“Selain itu juga, Tim Lembaga Bahasa Universitas BSI, juga turut berkontribusi dalam memfasilitasi dosen-dosen Universitas BSI yang akan mengikuti kegiatan Sertifikasi Dosen, yaitu Tes Kemampuan Bahasa Inggris (TKBI) atau TOEP (Test of English Proficiency) dengan memberikan pelatihan TOEFL baik secara offline maupun online. Tim Lembaga Bahasa Universitas BSI berhasil menjalankan salah satu misinya yaitu memberi pelatihan mengenai English Proficiency, baik kepada mahasiwa maupun dosen Universitas BSI,” imbuh Jimmi.
Saat ini, Lembaga Bahasa Universitas BSI juga menerapkan Executive English Class yaitu sebuah program pelatihan bahasa Inggirs bagi jajaran rektorat, misal Rektor, Wakil Rektor 1, Wakil Retor 2, serta bagian-bagian lainnya. Kegiatan ini, kedepannya, juga akan diterapkan untuk jajaran Kaprodi serta para staf dosen Universitas BSI.
Selain itu juga, dalam mengahadapi era globalisasi yang semakin berkembang dan ingin menciptakan sumber daya manusia yang andal, terutama dalam penguasaan bahasa Inggris, Tim Lembaga Bahasa Universitas BSI akan mengagendakan kegiatan WWE atau Wednesday With English.
“Tujuannya yaitu, menciptakan atmosfer komunikasi bahasa Inggris dikalangan pimpinan, karyawan, dan staff, agar dalam 1 hari itu, setiap rabu, berinteraksi menggunakan bahasa Inggris. Dengan WWE, diharapkan seluruh elemen di civitas akademika Universitas BSI terbiasa menggunakan bahasa Inggris, sebagai komunikasi dalam 1 hari tersebut,” tutup Jimmi.