Rabu 12 Jan 2022 13:50 WIB

Pasukan Rusia Mulai Mundur dari Kazakhstan, AS Gembira

Pasukan yang dipimpin Rusia memulai proses penarikan pasukan dari Kazakhstan

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Dalam foto selebaran yang dirilis oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia ini, kendaraan penjaga perdamaian Rusia meninggalkan bandara Almaty, Kazakhstan, Ahad, 9 Januari 2022. Pasukan yang dipimpin Rusia memulai proses penarikan pasukan dari Kazakhstan dalam dua hari.
Foto: AP/Russian Defense Ministry Press S
Dalam foto selebaran yang dirilis oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia ini, kendaraan penjaga perdamaian Rusia meninggalkan bandara Almaty, Kazakhstan, Ahad, 9 Januari 2022. Pasukan yang dipimpin Rusia memulai proses penarikan pasukan dari Kazakhstan dalam dua hari.

REPUBLIKA.CO.ID, NUR-SULTAN -- Pasukan yang dipimpin Rusia memulai proses penarikan pasukan selama dua hari setelah menstabilkan negara Asia Tengah itu dari gelombang unjuk rasa. Hal ini disampaikan Presiden Kassym-Jomart Tokayev dalam pidatonya di parlemen, Selasa (11/1/2022).

Dalam pidato yang disampaikan melalui video itu, Tokayev menunjuk pemerintahan baru yang dipimpin pejabat karier Alikhan Smailov. Langkah ini dinilai sebagai upayanya untuk menjauhkan diri dari mantan presiden Nursultan Nazarbayev.

Baca Juga

Tokayev mengatakan ketidakpuasan masyarakat terhadap ketimpangan ekonomi dapat dibenarkan. Ia juga menekan Nazarbayev yang berkuasa selama tiga dekade untuk membagi kekayaannya dengan negara.

Banyak pengamat yang menilai gesekan antar klan di tingkat elite memainkan peran besar dalam kekerasan paling mematikan sejak Kazakhstan merdeka 30 tahun yang lalu. Pekan lalu, pengunjuk rasa membakar gedung-gedung di kota terbesar negara itu Almaty.

Tokayev menuturkan Nazarbayev mundur dari posisinya sebagai Dewan Keamanan. Dewan Keamanan adalah lembaga berkuasa yang membuat Nazarbayev tetap sangat berpengaruh di Kazakhstan meski sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden sejak 2019.

"(Terima kasih pada Nazarbayev) sekelompok perusahaan yang sangat untung muncul di negara ini serta sekelompok orang yang sangat kaya bahkan untuk standar internasional," kata Tokayev dalam pidatonya di parlemen.

"Saya pikir sudah waktunya mereka membayar iuran pada rakyat Kazakhstan dengan sistematis dan teratur," tambahnya.

Ia tidak menyebutkan nama mereka, tapi orang-orang terkaya di Kazakhstan merupakan orang-orang dekat Nazarbayev. Termasuk putrinya Dinara dan suaminya serta ayah mertua cucunya.

Tokayev mengatakan sistem finansial didominasi kelompok-kelompok bisnis besar. "Berdasarkan prinsip 'semuanya untuk teman, dan hukum untuk semua orang'," katanya.

Dalam pidatonya ia membahas tentang inisiatif untuk menyempitkan ketimpangan kekayaan, menaikkan pajak pada sektor pertambangan, dan menghilangkan kecurangan dalam lelang negara dan bidang-bidang yang menjadi kepentingan bisnis Nazarbayev.

Tokayev juga mengkritik pejabat keamanan dengan menuduh mereka meninggalkan pos-pos mereka sehingga pengunjuk rasa dapat merebut senjata dan mengambil dokumen sensitif. Ia juga menyalahkan kelompok radikal dari luar negeri dan "teroris" atas kekerasan yang terjadi pekan lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement