REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan vaksinasi booster ketiga yang dimulai hari ini, Rabu (12/1), menjadi agenda penting pencegahan Covid-19, khususnya varian Omicron yang kini mulai menyebar di Indonesia. Masyarakat pun diminta untuk segera mendapatkan booster dan tidak khawatir untuk menerima vaksinasi ketiga ini.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban mengatakan salah satu cara yang paling mungkin ditempuh saat ini untuk mencegah penularan varian Omicron yang semakin meningkat adalah mendapatkan booster vaksin ketiga. Karena itu ia berharap masyarakat segera mendapatkan booster vaksin ketiga, yang digratiskan pemerintah ini secepatnya.
"Bagi yang sudah dua kali mendapatkan vaksina, segera mendapatkan vaksinasi booster ketiga," kata Zubairi, Rabu (12/1).
Ia mengingatkan kondisi saat ini ancaman varian Omicron sudah terjadi di beberapa negara, mulai di negara Eropa, Amerika hingga Afrika. Dan beberapa negara Asia seperti India mengalami lonjakan kasus Covid-19 kembali karena varian Omicron. Karena itu Indonesia harus terus waspada dan melakukan pencegahan.
"Kesempatan vaksinasi booster ketiga ini harus optimal dilakukan, jangan sampai masyarakat melewatkan kesempatan ini, dan kita kembali mengalami ancaman gelombang ketiga," kata dia.
Sementara itu, pelaksanaan vaksinasi Covid-19, booster ketiga yang mulai digelar hari ini terutama di Jakarta, berjalan baik dan mendapat antusiasme warga. Salah satunya kick off vaksin booster yang berlangsung di Puskesmas Kramat Jati, pada Rabu (12/1/2022).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, menyampaikan, seluruh fasilitas kesehatan (faskes) milik Pemprov DKI Jakarta siap melaksanakan vaksin booster. Pihaknya juga berkolaborasi dengan TNI/Polri dalam untuk percepatan vaksinasi dosis ketiga ini.
“Masyarakat yang sudah bisa divaksin dosis ketiga ini adalah WNI, berusia 18 tahun ke atas, dan sudah lewat dari enam bulan sejak dosis kedua. Tidak harus di faskes yang sama dengan lokasi vaksin dosis pertama dan kedua, bisa di faskes lain dengan menunjukkan tiket vaksin ketiga atau vaksin booster di aplikasi PeduliLindungi,” ungkapnya.
Untuk sementara ini, baru sebagian warga lansia, yang sudah terbit tiket vaksin booster di aplikasi PeduliLindungi. Namun, secara bertahap tiket tersebut akan terus diperbarui oleh Kementerian Kesehatan RI, sehingga bagi masyarakat yang belum keluar tiket vaksin ketiganya dapat menunggu pembaruan data tersebut.
Masyarakat diimbau untuk mengecek tiket vaksin ketiga Covid-19 melalui aplikasi PeduliLindungi secara mandiri sebelum datang ke faskes terdekat untuk mengurangi antrean dan menghindari kerumunan. Pelayanan vaksin booster ini terbuka untuk masyarakat ber-KTP DKI Jakarta maupun non-KTP DKI Jakarta.
Untuk penduduk non-KTP DKI Jakarta, tidak perlu melampirkan surat keterangan domisili saat pelaksanaan vaksin booster. Adapun jenis vaksin yang diberikan menyesuaikan dengan ketersediaan vaksin di puskesmas dan dapat dilakukan kombinasi vaksin yang ditentukan Kemenkes RI.
Kombinasi vaksinnya yakni bagi vaksin dosis 1&2 Sinovac akan mendapatkan Vaksin booster: Pfizer 1/2 dosis (0,15cc). Kemudian bagi Vaksin dosis 1&2 Sinovac akan mendapatkan Vaksin booster: AstraZeneca 1/2 dosis (0,25cc). Dan bagi yang Vaksin dosis 1&2 Astrazeneca akan mendapatkan Vaksin booster: Moderna 1/2 dosis (0,25cc).