Rabu 12 Jan 2022 15:57 WIB

Badan Teknis WHO: Vaksin Covid-19 Perlu Diperbarui

WHO menyebut vaksin Covid-19 harus lebih efektif melindungi tubuh terhadap infeksi

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Vaksin Covid-19 (ilustrasi). WHO menyebut vaksin Covid-19 harus lebih efektif melindungi tubuh terhadap infeksi.
Foto: Wikimedia
Vaksin Covid-19 (ilustrasi). WHO menyebut vaksin Covid-19 harus lebih efektif melindungi tubuh terhadap infeksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA - Badan teknis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan vaksin Covid-19 saat ini mungkin perlu diperbarui. Hal ini bertujuan untuk memastikan keefektifan vaksin dalam melawan Omicron maupun varian virus corona lain di masa mendatang.

Kelompok teknis WHO yang terdiri dari para ahli independen akan mempertimbangkan perubahan komposisi vaksin. Pihaknya juga menekankan suntikan vaksin Covid-19 harus lebih efektif dalam melindungi tubuh terhadap infeksi.

Baca Juga

"Komposisi vaksin Covid-19 saat ini mungkin perlu diperbarui untuk memastikan vaksin terus memberikan tingkat perlindungan yang direkomendasikan WHO terhadap infeksi dan penyakit oleh Varian yang Diperhatikan (VOC), termasuk Omicron dan varian yang akan datang," tulis laporan badan teknis WHO dalam sebuah pernyataan pada Selasa (11/1/2022) waktu setempat.

Badan teknis memiliki tugas membaut rekomendasi kepada WHO. "Strategi vaksinasi berdasarkan dosis booster berulang dari komposisi vaksin asli tidak mungkin tepat atau berkelanjutan," kata mereka.

Namun, pernyataan itu berhenti mengadvokasi vaksin khusus Omicron pada tahap ini. Lebih banyak penelitian diperlukan dan mendesak produsen untuk berbagi data.

Menurut badan tersebut, vaksin yang diperbarui dapat ditujukan secara khusus pada varian dominan, yang saat ini adalah Omicron di banyak tempat, atau menjadi "vaksin multivalen" yang dirancang untuk menghancurkan beberapa varian sekaligus. Rekomendasi lebih lanjut akan dikeluarkan ketika lebih banyak data tersedia.

Beberapa perusahaan pembuat vaksin tengah mengembangkan vaksin generasi berikutnya yang menargetkan Omicron, varian sangat menular yang pertama kali terdeteksi di Afrika bagian selatan. Pada Senin pekan ini, Kepala Eksekutif Pfizer Albert Bourla mengatakan vaksin Covid-19 yang didesain ulang yang secara khusus menargetkan varian Omicron mungkin diperlukan. Perusahaannya dapat menyiapkannya untuk diluncurkan pada Maret.

Moderna juga tengah mengerjakan kandidat vaksin yang disesuaikan dengan Omicron, tetapi sepertinya tidak akan tersedia dalam dua bulan ke depan. Seorang pejabat WHO sebelumnya menuturkan masalah komposisi vaksin membutuhkan koordinasi global dan tidak boleh diserahkan kepada produsen untuk memutuskan sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement