Pemberian Vaksin Booster di Solo Dimulai Jumat
Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Tenaga kesehatan mengisi tabung suntikan dengan vaksin Covid-19 saat vaksinasi booster Covid-19. | Foto: Republika/Thoudy Badai
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Vaksinasi Covid-19 dosis tambahan (booster) di wilayah Kota Solo, Jawa Tengah, bakal diberikan kepada warga setempat mulai Jumat (14/1). Pada tahap awal, vaksin booster disuntikkan bagi warga lanjut usia (lansia).
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih menyatakan, pihaknya telah mengikuti rapat koordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Selasa (11/1) malam yang memutuskan pemberian vaksin booster dimulai pada Rabu (12/1).
"Nanti Solo tanggal 14 Januari. Sesuai pedoman kita utamakan yang lansia. Kebetulan saat ini vaksin di kita salah satu dan akan kita mainkan," kata Siti kepada wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (12/1).
Ada lima jenis vaksin yang mengantongi izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk digunakan sebagai booster, yakni Astrazeneca, Pfizer, Moderna, Coronavac, dan Zifivac.
Siti menyebut, saat ini DKK memiliki stok satu dari lima jenis vaksin tersebut, yakni Astrazeneca sebanyak 200 dosis. Vaksin tersebut akan diberikan sebagai booster bagi lansia pada Jumat mendatang.
Nantinya, 200 dosis vaksin tersebut bisa disuntikkan kepada 400 sasaran. Sebab, vaksin booster jenis Astrazeneca digunakan sebanyak setengah dosis. "Yang sudah memenuhi syarat enam bulan setelah dosis kedua ini ada 47 ribu lansia," imbuhnya.
Berdasarkan panduan Kemenkes, lanjutnya, saat ini kebijakan pemberian booster monolog dan heterolog. Jika dosis pertama dan kedua menggunakan vaksin Sinovac, maka dosis ketiga bisa menggunakan Moderna, Pfizer, atau Astrazeneca. Pemberian vaksin jenis Sinovac untuk booster tidak direkomendasikan.
Sebab, vaksin Sinovac diprioritaskan untuk vaksin primer. Apalagi, pemkot masih fokus melakukan vaksinasi dosis pertama dan kedua untuk anak-anak berusia 6-11 tahun.
"Selama ini kan kita dosis pertama dan kedua pakai Sinovac. Nanti tergantung vaksin yang kita terima dan petunjuk teknis (juknis). Intinya semua jenis vaksin baik," jelasnya.
Menurutnya, pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga untuk lansia bakal dilakukan di fasilitas kesehatan (faskes), mencakup puskesmas dan rumah sakit.
Terkait teknis pelaksanaan, DKK akan berkoordinasi dengan kelurahan dan kecamatan. Sistemnya rencananya menggunakan undangan lantaran keterbatasan stok vaksin. Dia juga meminta agar masyarakat bersabar menunggu giliran mendapatkan vaksin booster.
"Intinya kita tetap akan memberikan booster kepada masyarajat sesuai arahan Presiden semua gratis. Pasti dilakukan bertahap tidak bisa semuanya bareng-bareng. Masyarakat bersabar pasti begitu ada vaksin, sarana prasarana akan kita mainkan," terangnya.
Setelah lansia, prioritas pemberian vaksin booster juga diberikan kepada orang yang rentan atau memiliki penyakit tertentu. Setelah itu, baru masyarakat berusia di atas 18 tahun. "Jadi saya cuma pesan masyarakat tenang, semua pasti dapat tunggu tahapannya," tegas Siti.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan pemkot butuh waktu untuk mempersiapkan pemberian vaksin booster. Apalagi, stok vaksin yang dimiliki juga terbatas.
"Tapi kita mulai Jumat ya, tenang saja, kita selalu paling cepat kok. Kita nanti mintakan stok tambahan untuk Pzifer dan Astrazeneca," ujar Gibran.
Ia optimistis, pelaksanaan pemberian vaksin booster bisa berkelanjutan setiap hari. Namun, hal itu tergantung distribusi vaksin dari pemerintah pusat. Selain itu, dia juga akan berkoordinasi dengan kabupaten/kota sekitar yang memiliki jenis vaksin untuk booster yang sudah mendekati kedaluwarsa.
"Nanti kita coba koordinasi dengan kabupaten atau kota lain yang Astrazeneca atau Pzifer yang akan expired bulan-bulan ini. Coba saya mintakan biar bisa diakomodiasi di Solo. Wis tenang saja," katanya.