REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan, pengembangan vaksin Merah Putih hingga saat ini masih berjalan. Walaupun Lembaga Biologi dan Molekuler (LBM) Eijkman telah dilebur ke dalam lembaganya.
"Vaksin Merah Putih masih jalan, kalau yang protein rekombinan sekarang mencari yield yang lebih tinggi," ujar Handoko di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (12/1).
Ia menjelaskan, tim Eijkman yang ada di BRIN sedang fokus melakukan peningkatan yield atau produktivitas bibit vaksin Merah Putih. Peningkatan yield bibit vaksin dilakukan di laboratorium untuk optimalisasi berbagai parameter.
"Ini kan cari yield nya yang lebih tinggi, supaya ini nantinya tidak terlalu mahal ya kalau sudah jadi. Jadi biarkan lah jalan dulu," ujar Handoko.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo kembali menekankan pengembangan vaksin buatan dalam negeri melalui vaksin Merah Putih. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas pada Senin (10/1).
"Bapak presiden juga menggarisbawahi terkait pengembangan vaksin Merah Putih dan dilaporkan bahwa vaksin-vaksin Merah Putih ada beberapa yang sudah masuk dalam tahap uji coba," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam konferensi persnya, Senin (10/1).
Ia menyebut, beberapa vaksin yang sudah dalam tahap uji coba yakni hasil kerja sama Universitas Airlangga dengan PT Biotis. Selain itu, ada juga vaksin kerja sama BUMN dengan Baylor College of Medicine.
"Seperti yang kerja sama, Unair dengan Biotis dan juga terkait dengan ada vaksin BUMN dengan Baylor yang juga akan masuk dalam tahap uji coba," kata Airlangga.