Rabu 12 Jan 2022 16:12 WIB

Pemkot Bogor Gencarkan Vaksinasi dan 3T Cegah Penyebaran Omicron

Sasaran vaksinasi booster di Kota Bogor diprioritaskan untuk lansia dan ASN.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto.
Foto: Prokopim Pemkot Bogor
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan dua langkah, yaitu menggencarkan vaksinasi dan upaya 3T atau pengecekan, penelusuran, dan perawatan bagi pelaku perjalanan, dalam mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron. Dua langkah itu untuk mengendalikan agar varian Omicron tidak mudah menyebar di masyarakat yang melakukan perjalanan luar negeri.

"Saya kira tinggal tunggu waktu saja bahwa di Kota Bogor juga ada kasusnya, ini kita tidak bisa menghindar. Delta saja kita tidak bisa menghindar, ini lebih cepat dari Delta," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat menghadiri vaksinasi perdana dosis kedua anak usia 6-11 tahun di SDN Kampung Luwuk Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Rabu (12/1).

Baca Juga

Menurut Bima, langkah pertama yakni menggencarkan penuntasan vaksinasi Covid-19 dosis kedua bagi seluruh kategori, termasuk anak usia 6-11 tahun. Dia menjelaskan, Satgas Covid-19 Kota Bogor juga segera melaksanakan vaksinasi ketiga atau penguat yang akan dimulai pekan ini, diprioritaskan bagi warga lanjut usia (lansia) dan aparatur sipil negara (ASN) dengan jarak dari vaksinasi kedua sudah enam bulan.

"Jadi ada datanya, tidak boleh terlalu cepat, yang Juni 2021 waktu itu dosis duanya maka bisa vaksinbooster mulai minggu ini," kata Bima.

Dia menyampaikan, langkah pertama itu diawali dengan melaksanakan vaksinasi dosis kedua bagi anak usia 6-11 tahun dengan sasaran 101.164 orang. Sementara dosis kesatu vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11, kata Bima, tinggal mengejar sekitar sembilan persen atau 11 ribu orang karena telah mencapai 91 persen atau sekitar 92.059 orang.

Kemudian, sasaran vaksinasi booster untuk lansia dan ASN masih dalam koordinasi pendataan oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor. "Itu poin pertama, poin kedua adalah antisipasi secara ketat, arus dari luar negeri," kata Bima.

Dia menjelaskan, langkah kedua yang dilakukan adalah mengantisipasi orang yang memasuki Kota Bogor setelah bepergian dari luar negeri dengan 3T atau pengecekan, penelusuran dan perawatan. Langkah tersebut dilakukan berbarengan dengan langkah pertama yakni menggencarkan vaksinasi mengingat penyebaran Covid-19 varian Omicron begitu cepat melebihi varian Delta.

Menurut dia, aparat di kecamatan dan kelurahan wajib berkoordinasi dengan RT dan RW untuk memonitor warga yang sekiranya nampak bergejala sepulang dari luar negeri, untuk segera dilaporkan ke Dinas Kesehatan dan dibawa ke fasilitas kesehatan setempat. "Jangan sampe lolos. Dari mana pun. Semua dari luar negeri dilaporkan, RT RW lurah naik, ada datanya dan kita awasi yang bersangkutan," ujar Bima.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement