Sekolah Profesional Unggas dan Udang UMM Dapat Animo Tinggi
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Dua peserta kelas udang Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tengah menilai kualitas udang dalam kelas profesional. | Foto: dok. Humas UMM
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kelas profesional unggas dan udang sebagai bagian dari program Centre of Excellence (CoE) berbasis program studi di Univesitas Muhammadiyah Malang (UMM) kewalahan melayani permintaan Industri dan Dunia Kerja (Iduka). Program yang sudah berjalan sejak 2018 ini sangat diminati oleh mahasiswa UMM dan mahasiswa kampus lain.
Koordinator kelas profesional unggas UMM, Abdul Malik mengatakan, kelas unggas mendapat animo yang sangat baik. Ada lebih dari 2.000 peserta yang sudah mengikuti kelas ini. "Dan mendapatkan manfaat dari prosesnya melalui materi serta magang," kata Malik.
Kelas profesional ini juga sudah menggaet berbagai stakeholder dari Iduka untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Beberapa di antaranya seperti PT Jatinom Indah Farm, PT Charoen Pokphand, dan PT Sanbe Farma. Kemudian ada pula PT Mensana, PT Sapta Karya Megah, serta sederet perusahaan lain.
Menurut Malik, ini adalah sebuah program yang prospektif, khususnya bagi masa depan mahasiswa. Laporan magang yang dibuat bisa dikonversi menjadi tugas akhir sehingga ketika pulang magang, mereka bisa mengikuti yudisium dan wisuda. Sejauh ini, permintaan dari Iduka juga tinggi pada program CoE yang ada di UMM.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) PT Jatinom Indah Farm, Sigit Prastyo mengatakan, ada sembilan lokasi dengan 20 kandang close house yang digunakan untuk program kelas unggas. Setengahnya akan dimanfaatkan untuk pembesaran ayam pullet, sementara yang lainnya untuk kandang layer.
Menurut Sigit, kelas unggas ini tidak hanya memberikan materi secara teori tapi juga langsung praktik di perusahaan. Para mahasiswa juga bisa belajar bagaimana berinteraksi di lingkungan kerja dan masyarakat peternakan. "Jadi tidak hanya berkutat dengan unggas saja,” ungkap Sigit, Selasa (11/1).
Selain sekolah unggas, UMM juga menyediakan kelas profesional udang. Koordinator kelas udang UMM, Ganjar Adhywirawan Sutarjo menjelaskan, peminat program ini juga cukup tinggi. Pihaknya sudah membuka dan menyeleksi dengan ketat puluhan peserta dari mahasiswa yang berminat.
Tingginya antusiasme mahasiswa dan Iduka bukan tanpa alasan. Menurut Ganjar, kelas ini menyediakan pengalaman langsung bekerja di lingkungan industri. Apalagi ada lebih dari 17 perusahaan yang sudah bekerja sama dengan kelas udang, sehingga memudahkan dalam penempatan para peserta.
Beberapa perusahaan yang sudah digaet di antaranya PT Garin Agro Sejahtera (GAS), CP Prima dan STP (Japfa Akuakultur). Kemudian PT Summa Benur, CV Kawang Royal Vaname, PT Tanjung Bumi Akuakultur (TBAI), dan perusahaan lainnya.
CEO PT Garin Agro Sejahtera, Hery Sudarmono mengatakan, pihaknya telah membuka sejumlah tambak udang yang berlokasi di luar jawa. Ia ingin agar mahasiswa-mahasiswa UMM bisa menjadi motor penggerak dalam menjalankan tambak-tambak itu. Mereka diharapkan bisa menciptakan inovasi dan input yang maksimal.
Alumnus kelas profesional udang UMM, Achmad Fatchurrohim menilai, program ini memberikan dampak yang besar baginya. Setelah mendapatkan pengalaman dan teori langsung dari perusahaan, ia segera mempraktikkannya di kediamannya.
Bahkan ia menggaet dinas perikanan Kabupaten Trenggalek untuk menyosialisasikan sistem kontrol air dan limbah kepada para peternak. Kolam yang diciptakan Achmad akhirnya menjadi salah satu kolam percontohan yang ada di kecamatan.
Sebab itu, dia mengajak para peternak udang lainnya untuk lebih memperhatikan pengaliran air dan limbah. Pasalnya, selama ini dia melihat hanya segelintir yang melakukannya.
Sementara itu, Rektor UMM, Fauzan berpendapat, program-program CoE ini dihadirkan dalam rangka melahirkan generasi yang cakap dan mandiri. Tidak terbatas bagi mahasiswa, tapi bagi siapapun yang ingin meningkatkan kapasitas diri di masing-masing bidang.
Saat ini UMM telah memiliki berbagai kelas profesional yang bisa diikuti seperti kelas unggas, udang, kakao, anggrek, welding inspector, dan sebagainya. Di samping sebagai komitmen melaksanakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), program kelas profesional berbasis prodi juga dilaksanakan sebagai langkah strategis bagi para mahasiswa untuk bisa lulus tepat waktu. "Serta menjadi lulusan yang mandiri,” jelas Fauzan.