Kamis 13 Jan 2022 01:01 WIB

Magawa, 'Sang Tikus' Pelacak Ranjau Mangkat

'Tikus pahlawan' itu menggunakan indra penciumannya untuk menemukan bahan peledak.

Rep: Fergi Nadira / Red: Agus Yulianto
Ranjau darat (ilustrasi)
Foto: bbc
Ranjau darat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH - Tikus pengendus ranjau darat Kamboja bernama Magawa telah mati pada usia 8 tahun pada akhir pekan lalu. Badan internasional APOPO, yang melatih tikus itu mengatakan pada Selasa (11/1/2022), bahwa Magawa merupakan tikus paling sukses yang dilatih oleh timnya untuk mendeteksi ranjau darat dan juga TBC.

'Tikus pahlawan' itu telah menemukan lebih dari 100 ranjau dan bahan peledak selama lima tahun karirnya. Magawa kemudian meninggalkan warisan abadi dari kehidupan yang diselamatkan di negara Asia Tenggara.

"Dengan berat hati kami berbagi berita sedih bahwa HeroRAT Magawa meninggal dengan damai akhir pekan ini," kata laporan APOPO dikutip laman CNN, Rabu (12/1/2022). 

Magawa dalam keadaan sehat dan menghabiskan sebagian besar sisa hidupnya bermain dengan antusiasme yang biasa, tetapi menuju akhir pekan dia mulai melambat, lebih banyak tidur siang dan menunjukkan minat yang berkurang pada makanan di hari-hari terakhirnya. "Magawa baru-baru ini merayakan ulang tahunnya di November, mencapai usia tua yang agung 8 tahun," katanya. 

APOPO juga mengatakan, pihaknya merasa kehilangan tikus Afrika berkantung raksasa itu dan turut berterima kasih atas pekerjaan luar biasa yang telah dia lakukan. Magawa pensiun tahun lalu.

"Kontribusinya memungkinkan komunitas di Kamboja untuk hidup, bekerja, dan bermain tanpa takut kehilangan nyawa atau anggota tubuh," kata APOPO.

Magawa mulai berlatih sejak usia muda. Ia lahir pada November 2013 di Universitas Pertanian Sokoine di Tanzania, di mana ia belajar bagaimana menemukan bahan peledak menggunakan indra penciumannya yang luar biasa.

Tiga tahun kemudian dia pindah ke Siem Reap di Kamboja untuk memulai karirnya. APOPO melatih tikus untuk mendeteksi aroma bahan kimia peledak yang digunakan di ranjau darat dan menunjukkannya kepada penangannya.

Kinerja Magawa membuatnya memenangkan medali emas dari badan amal veteriner Inggris, People's Dispensary for Sick Animals pada 2020. Pekerjaan Magawa telah membantu organisasi tersebut membersihkan lebih dari 225 ribu meter persegi tanah di Kamboja. Wilayah itu adalah wilayah konflik selama beberapa dekade telah meninggalkan lanskap yang dipenuhi dengan perangkat berbahaya yang tidak meledak.

 

sumber:

https://edition.cnn.com/2022/01/11/asia/magawa-landmine-rat-dies-intl-scli/index.html

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement