Kamis 13 Jan 2022 01:45 WIB

JoMan Kritik Pernyataan Menteri Bahlil

Bahlil sebagai menteri seharusnya fokus ke tugasnya sebagai Meninves dan Kepala BKPM.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Immanuel Ebenezer kritik pernyataan Bahlil
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Immanuel Ebenezer kritik pernyataan Bahlil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer, merespons pernyataan Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadahlia yang menyuarakan harapan pengusaha agar Pemilu ditunda. Dia pun menyarankan, agar Presiden Joko Widodo mencopot Bahlil.

"Saya rasa tidak mesti ditegur, dipecat, dicopot! Karena lancang menurut saya," kata Immanuel kepada Republika, Rabu (12/1/2022). 

Immanuel mengatakan, Bahlil sebagai menteri seharusnya fokus saja pada tugasnya sebagai Menteri Investasi dan Kepala BKPM. Dia pun mempertanyakan, sikap Bahlil yang mengomentari hal di luar tugas dan fungsinya sebagai menteri.

"Kalau mau, dia bikin partai saja. Ngomong sebagai ketua umum partai gitu lho, lebih fair. Lu pembantu, ya lu tata aja dalam rumahnya gitu lho. Lu diperintah bapak presiden disuruh kerja apa ya udah kerja apa yang dia lakuin aja dengan koridornya," ujarnya. 

Pria yang akrab disapa Noel tersebut menilai, pernyataan Bahlil tersebut tak mewakili kepentingan rakyat. Pernyataan tersebut dinilai hanya mewakili kepentingannya bisnisnya sebagai pengusaha. 

"Mungkin dia mewakili kepentingan dirinya, kepentingan bisnisnya. Tapi, rakyat kan tidak juga mengikuti apa yang dikehendaki oleh Bahlil  dan pengusaha. Artinya jangan kurang ajar lah," tegasnya.

Baca juga : Usul Pilpres Diundur, Motif Ekonomi, Ini Sindiran untuk Bahlil

Menyikapi pernyataan tersebut, Noel menegaskan, bahwa sikap JoMan tegak lurus terhadap konstitusi dan demokrasi. Artinya sesuai dengan undang-undang yang berlaku saat ini, presiden dibatasi hanya menjabat dua periode. 

"Ketika kita melawan kekuasaan orde baru,salah satu cita-cita kita adalah membatasi kekuasaan eksekutif itu sendiri, yaitu dua periode. Jangan sampai tiga periode atau berapa periode," tuturnya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement