Rabu 12 Jan 2022 20:17 WIB

Melacak Transmisi Lokal Omicron Pelaku Perjalanan Bogor-Jakarta

Peningkatan kasus transmisi lokal omicron harus dibarengi peningkatan tracing.

Red: Indira Rezkisari
Warga mengenakan masker saat melintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Kemenkes memprediksi puncak penyebaran kasus COVID-19 varian Omicron akan terjadi pada awal atau pertengahan Februari 2022.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Warga mengenakan masker saat melintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Kemenkes memprediksi puncak penyebaran kasus COVID-19 varian Omicron akan terjadi pada awal atau pertengahan Februari 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara, Shabrina Zakaria, Dian Fath Risalah

Pasien omicron tanpa gejala di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ternyata sempat menggunakan transportasi publik dari kediamannya di Dramaga menuju DKI Jakarta. Penderita omicron tersebut merupakan seorang pria berusia 28 tahun.

Baca Juga

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina, menduga pasien tertular omicron dari transmisi lokal sejak 6 Januari 2022. Dari upaya pelacakan terhadap riwayat perjalanan pasien, sebanyak 10 orang yang mengalami kontak erat dinyatakan negatif dari Covid-19.

"Jadi tuan tersebut perjalanan dia ke Jakarta menggunakan transportasi umum. Jadi mungkin dia (transmisi) lokal, jadi ke Jakarta tapi orang ini bukan bekerja di Jakarta hanya sekali-sekali, barangkali terkenanya di perjalanan,” kata Mike.

Saat ini, kondisi pasien tersebut baik dan sedang menjalani isolasi mandiri. “(Kondisi) sehat, jadi begitu kita dapat informasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) langsung kita isolasi mandiri,” sambungnya.

Kementerian Kesehatan RI pun melakukan pelacakan kasus omicron yang dibawa pelaku perjalanan Jakarta-Bogor sebagai upaya mitigasi agar risiko penularan tidak meluas. "Kasus ini bisa kita lacak asal yang bersangkutan mengingat dia bertemu siapa saja selama melakukan perjalanan Jakarta-Bogor," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (12/1/2022).

Nadia mengatakan pelacakan terhadap riwayat perjalanan pasien dilakukan melalui koordinasi bersama Satgas Pengananan Covid-19 serta Dinas Kesehatan di wilayah Kabupaten Bogor maupun DKI Jakarta. Ia mengatakan saat ini pasien yang bersangkutan sedang menjalani proses isolasi di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah di Jakarta.

Nadia mengimbau dinas terkait untuk tetap mengintensifkan pelacakan kasus Covid-19 melalui kegiatan testing dan tracing. Sedangkan kepada masyarakat dengan gejala sakit dapat segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. "Deteksi dini dapat dilakukan kalau kondisi tubuh kita kurang sehat dan segera vaksin serta gunakan aplikasi PeduliLindungi," katanya.

Pakar ilmu kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama mendorong peningkatan pelacakan kasus penularan Covid-19 varian omicron pada tataran populasi menyusul transmisi lokal yang kian bertambah di Tanah Air. "Kasus omicron terus meningkat di dunia dan Indonesia. Tentu kita harapkan peningkatan kasus dapat dikendalikan," kata Tjandra Yoga Aditama melalui pernyataan tertulis.

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu mengatakan pengendalian omicron dapat dimulai dengan pelacakan transmisi lokal dengan cara mencari sumber penularan. "Bukan hanya mereka menularkan ke mana. Kalau tahu sumber awalnya maka bisa dicek ke mana saja si sumber awal itu sudah menularkan, dan semuanya diisolasi," katanya.

Berikutnya meningkatkan jumlah tes di level populasi untuk mendeteksi orang tanpa gejala (OTG) dan segera dilakukan isolasi pada fasilitas yang telah disediakan pemerintah. "Karena banyak kasus yang OTG dan hanya ditemukan waktu tes, maka jumlah tes di populasi harus lebih ditingkatkan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement