Evakuasi Baliho Roboh di Sleman Selesai Rabu Malam
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Polisi mengevakuasi baliho yang roboh di simpang empat Jl Affandi, Condongcatur, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (12/1/2022). Akibat baliho berukuran belasan meter yang roboh saat hujan disertai angin kencang itu jaringan listrik di kawasan tersebut padam serta arus lalu lintas tersendat, tidak ada korban dalam peristiwa itu. | Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko/foc.
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Hujan deras dan angin kencang mengakibatkan baliho roboh di simpang empat Condongcatur di Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, pada Rabu (12/1) siang. Penanganan baliho roboh baru selesai pada Rabu malam.
Penanganan melibatkan petugas-petugas dari Polri, PLN, BPBD, Dishub, DPUPKP, Pol PP dan warga sekitar. Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto mengatakan, salah satu dampak kejadian baliho roboh terjadinya mati listrik sekitar 14.30.
Hal itu diakibatkan kabel-kabel listrik yang tertimpa baliho. Namun, listrik sudah hidup kembali seiring pemasangan tiang listrik sementara. Sampai malam masih diberlakukan rekayasa lalu lintas dengan pengalihan arus guna kelancaran.
Kendaraan dari arah selatan lampu merah Condongcatur menuju utara dialihkan ke barat. Sebaliknya, dari arah utara menuju selatan dialihkan ke timur. Kemudian, dari arah timur menuju barat dan sebaliknya tidak dihentikan untuk kelancaran.
"Sampai 18.00 evakuasi pemotongan baliho telah diambil pemilik baliho, kemudian personel Polri dan petugas gabungan ikut membangun evakuasi baliho, memperbaiki arus listrik dan memperlancar lalu lintas sekitar simpang empat Condongcatur," kata Yuliyanto, Rabu (12/1).
Terkait kejadian hujan deras dan angin kencang yang ditengarai menjadi penyebab baliho roboh, BMKG DIY sendiri sudah mengeluarkan peringatan dini. Disebutkan potensi hujan sedang-lebat, dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.
Meliputi Kapanewon Godean, Minggir, Seyegan, Mlati, Depok, Prambanan, Kalasan, Ngemplak, Ngaglik dan sekitarnya. Diperkirakan pula bisa meluas ke Kapanewon Kalibawang di Kulonprogo dan Kapanewon Banguntapan, Piyungan, Sedayu di Bantul.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman mulai menindaklanjuti kejadian baliho roboh sejak 14.22. Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan menuturkan, upaya-upaya evakuasi baliho koordinasi ke seluruh pemangku.
Baliho yang roboh berukuran panjang 10 meter, lebar lima meter, dan dengan ketinggian 22 meter. Baliho menimpa tiang dan jaringan listrik, komunikasi dan lampu alat pemberi isyarat lalu lintas (apill) dan mengakibatkan lalu lintas sempat tersendat.
"Evakuasi baliho menggunakan crane telah selesai dilakukan pada 19.15 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut," ujar Makwan.