Kamis 13 Jan 2022 06:00 WIB

WHO Perkirakan Lebih dari Setengah Penduduk Eropa Terinfeksi Omicron

Omicron adalah gelombang pasang terbaru yang akan menyapu Eropa.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa lebih dari separuh orang di Eropa akan terinfeksi virus corona varian omicron.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa lebih dari separuh orang di Eropa akan terinfeksi virus corona varian omicron.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa lebih dari separuh orang di Eropa akan terinfeksi virus corona jenis baru (Covid-19) yang berasal dari varian Omicron. Hal ini diperkirakan terjadi dalam dua bulan ke depan.

Direktur regional WHO, Hans Kluge mengatakan bahwa Omicron adalah gelombang pasang terbaru yang akan menyapu Eropa. Ia juga menyebut jika infeksi terus berlanjut, maka setengah orang di benua ini sepenuhnya tertular wabah dalam waktu dua bulan. 

Baca Juga

“Pada tingkat ini, Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan (IHME0) memperkirakan bahwa lebih dari 50 persem populasi di Eropa akan terinfeksi Omicron dalam enam hingga delapan minggu ke depan,” ujar Kluge dalam konferensi pers yang digelar WHO, seperti dilansir Greek Reporter, Rabu (12/1). 

WHO memasukkan daftar 53 negara dan wilayah dalam kategorisasi Eropa. Kluge menjelaskan bahwa 50 dari 53 daerah ini telah mengkonfirmasi kasus Omicron.

WHO mengatakan bahwa 26 dari negara dan teritori tersebut mengatakan bahwa lebih dari satu persen populasi mereka terkena Covid-19 dalam setiap pekan. Wilayah Eropa tercatat mengkonfirmasi lebih dari tujuh juta kasus infeksi baru pada pekan pertama tahun ini.

Kluge mengatakan bahwa data menegaskan bahwa Omicron lebih mudah menular. Selain itu, mutasi yang dimilikinya memungkinkan untuk melekat pada sel manusia dengan lebih mudah dan dapat menginfeksi, termasuk bagi mereka yang sebelumnya telah terinfeksi secara alami ataupun divaksinasi.

Namun, Kluge menegaskan bahwa vaksin Covid-19 yang disetujui terus memberikan perlindungan yang baik terhadap gejala penyakit yang parah dan kematian, termasuk dalam kasus Omicron.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement