Kamis 13 Jan 2022 08:25 WIB

Anggota Kongres AS Bentuk Kaukus Bantu Israel Bangun Hubungan dengan Negara-Negara Arab

Kaukus anggota Kongres AS mendapat dukungan dari kelompok lobi pro-Israel

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Bendera Israel dan Amerika Serikat diproyeksikan di dinding kota tua Yerusalem, Rabu (6/12). Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Foto: AP Photo/Sebastian Scheine
Bendera Israel dan Amerika Serikat diproyeksikan di dinding kota tua Yerusalem, Rabu (6/12). Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekelompok anggota Kongres Amerika Serikat (AS) dari Senat dan House of Representatives telah meluncurkan kaukus bipartisan yang diarahkan untuk memperkuat dan memperluas normalisasi dengan Israel. Kelompok itu mengatakan pada kaukus akan memberikan kesempatan untuk memperkuat Abraham Accords atau kesepakatan antara Israel dengan negara-negara Arab, Selasa (12/1/2022).

Diketuai bersama oleh anggota Senator James Lankford, Jacky Rosen, Joni Ernst dan Cory Booker, serta anggota House Cathy McMorris Rogers, Brad Schneider, Ann Wagner dan David Trone. "Amerika Serikat harus terus memainkan peran aktif dalam mendorong dialog dan kemitraan lebih lanjut antara Israel dan negara-negara Arab lainnya, dan saya berharap dapat melakukan hal itu sebagai bagian dari kelompok bipartisan ini," kata Booker dikutip dari Middle East Eye.

Baca Juga

Kaukus tersebut mendapat dukungan dari beberapa kelompok lobi pro-Israel, termasuk Abraham Accords Peace Institute, sebuah lembaga think-tank yang didirikan oleh menantu dan penasihat mantan Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner.

Uni Emirat Arab (UEA) adalah negara Arab pertama yang menormalkan hubungan dengan Israel selama bulan-bulan terakhir pemerintahan Trump. Bahrain, Sudan, dan Maroko kemudian mengikutinya.

UEA mengklaim Israel telah berjanji untuk menangguhkan rencananya untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat. Meskipun pencaplokan telah ditunda karena tekanan internasional dan kurangnya dukungan AS.

Kesepakatan itu menghancurkan konsensus Arab yang sudah lama ada bahwa tidak boleh ada normalisasi dengan Israel sampai mencapai kesepakatan damai yang komprehensif dengan Palestina. Pemerintahan AS di bawah Joe Biden mengatakan menyambut kesepakatan normalisasi pemerintahan sebelumnya, tetapi upaya itu bukan pengganti perdamaian Israel-Palestina.

Baca: Israel Klaim Bongkar Jaringan Mata-Mata Iran

Banyak anggota Demokrat di Kongres mengkritik langkah kebijakan luar negeri Trump. Namun, normalisasi yang ditengahi AS disambut dengan dukungan bipartisan. 

Baca: Bekerja Tanpa APD di Awal Pandemi, Dokter Spanyol Menangkan Gugatan Lawan Pemerintah

Baca: Thailand Pungut Tarif Tambahan Bagi Turis Asing untuk Biaya Pengobatan

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement