Kamis 13 Jan 2022 10:36 WIB

Covid-19 Omicron Menyapu Seluruh Benua Amerika, Rawat Inap Sentuh Rekor

Kasus Covid-19 meningkat dua kali lipat di seluruh Amerika hanya dalam sepekan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) melaporkan, penyebaran cepat virus corona varian omicron membuat infeksi baru telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh Benua Amerika, Rabu (12/1/2022). Jumlah saat ini menggandakan kasus selama seminggu terakhir.

Direktur PAHO Carissa Etienne mengatakan, kasus di seluruh Amerika naik menjadi 6,1 juta pada 8 Januari, dari 3,4 juta kasus pada 1 Januari. "Infeksi meningkat di setiap sudut wilayah Amerika dan sekali lagi, sistem kesehatan kita ditantang karena kunjungan ruang gawat darurat dan rawat inap meningkat,” katanya dikutip dari Aljazirah.

Baca Juga

Data baru datang ketika negara-negara di seluruh dunia melihat rekor peningkatan tinggi dalam kasus Covid-19 dan tingkat rawat inap didorong oleh penyebaran cepat varian omicron. Kondisi itu memberi tekanan pada sistem kesehatan yang sudah tegang.

Etienne mengatakan, varian omicron telah terdeteksi di 35 negara di Amerika dan diharapkan segera menjadi varian yang paling dominan. Bolivia, Ekuador, Peru, dan Brasil telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam kasus baru, sementara di Argentina dan Paraguay infeksi Covid-19 telah meningkat hampir 300 persen selama seminggu terakhir.

Amerika Serikat (AS) melaporkan sebagian besar kasus baru, dengan negara bagian di wilayah timur dan barat tengah mengalami lonjakan paling cepat. Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) Rochelle Walensky mengatakan, AS saat ini melaporkan rata-rata lebih dari 750.000 kasus per hari, meningkat 47 persen dari minggu lalu. Penerimaan di rumah sakit sekitar 19.800 per hari, meningkat 33 persen dari minggu lalu. Sementara kematian harian sekitar 1.600 per hari, naik 40 persen dari minggu sebelumnya.

"Risiko rawat inap tetap rendah, terutama di antara orang-orang yang mengetahui vaksin Covid-19 mereka. Namun, peningkatan mengejutkan dalam kasus lebih dari satu juta kasus baru setiap hari telah menyebabkan jumlah total rawat inap yang tinggi," kata Walensky.

Amerika Serikat (AS) pada Selasa (11/1/2022) mencatat rekor baru untuk jumlah orang yang dirawat di rumah sakit karena virus corona, data terbaru memecahkan rekor sebelumnya pada Januari 2021. Jumlah orang yang dirawat inap di rumah sakit karena Covid-19 di AS mencapai 145.982 pasien, menurut data dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS). Angka itu jauh melampaui rekor sebelumnya 142.000 yang tercatat pada bulan yang sama tahun lalu.

Ada hampir 24.000 tempat tidur unit perawatan intensif (ICU) yang digunakan untuk merawat pasien virus korona di seluruh negeri, di mana hampir semua kecuali empat negara bagian melaporkan lebih dari 70 persen ruangan inap mereka terisi, menurut HHS.

Sementara di Kanada, Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan, negaranya telah mendapatkan dosis vaksin Covid-19 yang cukup untuk semua warga yang memenuhi syarat untuk menerima booster serta dosis keempat. Ketika kasus omicron melonjak dan rumah sakit merasakan ketegangan, Quebec yang merupakan provinsi terpadat kedua di Kanada telah memberlakukan jam malam dan pembatasan ketat lainnya.

Baca: Israel Klaim Bongkar Jaringan Mata-Mata Iran

Bahkan wilayah itu telah mengumumkan rencana untuk mengenakan denda pada penduduk yang tidak divaksinasi dalam beberapa minggu mendatang. Menurut angka resmi, Kanada mengalami rata-rata lebih dari 260.000 kasus Covid-19 baru setiap hari dan 500 kematian setiap hari. 

Baca: Bekerja Tanpa APD di Awal Pandemi, Dokter Spanyol Menangkan Gugatan Lawan Pemerintah

Baca: Thailand Pungut Tarif Tambahan Bagi Turis Asing untuk Biaya Pengobatan

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/as-catat-rekor-tertinggi-pasien-rawat-inap-covid-19/2471481
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement