Kamis 13 Jan 2022 13:41 WIB

80 Puskesmas di Kota Bandung Serentak Lakukan Vaksin Booster

Dinkes Kota Bandung menyebut ada 10.636 nakes yang belum dapat booster

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke seorang anak di Taman Dewi Sartika, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa (4/1). Pemerintah akan memulai vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksinasi booster pada 12 Januari 2022 mendatang. Vaksinasi booster tersebut diberikan kepada 244 kabupaten/kota yang capaian vaksinasi telah memenuhi kriteria 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis kedua. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke seorang anak di Taman Dewi Sartika, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa (4/1). Pemerintah akan memulai vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksinasi booster pada 12 Januari 2022 mendatang. Vaksinasi booster tersebut diberikan kepada 244 kabupaten/kota yang capaian vaksinasi telah memenuhi kriteria 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis kedua. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 80 puskesmas di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat serentak melaksanakan vaksinasi booster Covid-19 atau vaksin ketiga di hari pertama, Kamis (13/1/2022). Total target sasaran yang dapat divaksin booster sebanyak 294 ribu lebih orang.

"Sesuai dengan sosialisasi dan tentunya yang kami terima di Senin malam bahwa dosis ketiga atau booster sudah bisa dimulai. Booster ini untuk memperkuat daya tahan tubuh kemudian diberikan, tentunya bila dosis primer sudah lengkap," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung dr Ahyani Raksanagara, Kamis (13/1/2022).

Ia mengatakan sasaran vaksin booster yaitu warga berusia di atas 18 tahun, sudah lebih dari 6 bulan dari dosis kedua. Selanjutnya warga memiliki tiket undangan vaksin booster yang dapat dicek pada aplikasi PeduliLindungi.

"Mengapa karena vaksinasi booster ini diberikan secara bertahap kan seperti kita waktu awal vaksinasi secara bertahap sesuai dengan ketersediaan vaksin juga dan prioritas," katanya.

Baca juga : Vaksin Merah Putih Masuki Tahap Optimalisasi Bibit Vaksin

Ia menyebut apabila warga ada yang belum mendapat tiket untuk menunggu dan akan mendapatkan giliran divaksin booster. Pemerintah saat ini memprioritaskan kepada lansia dan kelompok masyarakat yang dianggap rentan.

"Kalau sudah memiliki tiket tersebut, maka menghubungi atau mendaftarkan diri kepada faskes terdekat. Mengapa harus mendaftar dulu supaya kita bisa mempersiapkan jenis dan jumlah vaksinnya," katanya.

Ahyani melanjutkan warga yang sudah divaksin Sinovac dan mendapatkan vaksin booster akan mendapat vaksin Pfizer atau Astrazeneca. Termasuk hanya mendapatkan setengah dosis.

"Dosisnya adalah setengah dosis dari yang dulu primer, jadi kalau Pfizer itu 0,3 cc kalau bagi booster cukup 0,15 cc. Kalau Astra Zeneca dulu diberikan 0,5 cc sekarang cukup 0,25 ini tentu sudah sesuai dengan hasil penelitian uji klinisnya booster," katanya.

Ahyani menambahkan pada Kamis (13/1/2022) siang pihaknya akan melaksanakan vaksinasi massal booster di Pusdai Jawa Barat dan yayasan Telkom. Total target sasaran warga yang dapat divaksin booster sebanyak 294.334 orang.

Baca juga : Katib Aam PBNU Soal Vaksin: Ada yang Halal, Mengapa Pakai yang Haram?

"Kalau yang di Pusdai 300 orang, di puskesmas sudah ada ya jadi sebagai gambarannya sasaran yang sudah 6 bulan lewat di Januari itu kalau totalnya sekitar 294.334 cuma kan kita tidak tahu yang sudah diundang dengan e tiket itu berapa," ungkapnya.

Ia menuturkan sebanyak 10.636 sumber daya kesehatan masih belum mendapatkan vaksin booster disebabkan berbagai alasan.  Pihaknya meminta agar masyarakat tidak memilih vaksin saat hendak divaksin booster karena semua vaksin sudah dilakukan uji klinis.

"Yang pasti 80 puskesmas plus 3 rumah sakit daerah untuk klinik-klinik milik pemerintah lain seperti RSHS, Cicendo, Rotinsulu, Sartika Asih, Salamun dan semuanya itu pun sudah siap. Klinik swasta tinggal berkoordinasi dengan puskesmas itu ya," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement