Kamis 13 Jan 2022 13:54 WIB

Menhub Pastikan Kesiapan Transportasi Udara untuk MotoGP

Terminal penumpang Bandara Internasional Lombok diperluas jadi 43.501 meter persegi.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Pekerja melakukan bongkar muat koper dan barang bawaan penumpang pesawat maskapai Citilink di apron Bandara Internasional Lombok di Praya, Lombok Tengah, NTB, Senin (22/11/2021). Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan kesiapan transportasi udara untuk gelaran MotoGP di Mandalika pada Maret 2022.
Foto: ANTARA/Andika Wahyu
Pekerja melakukan bongkar muat koper dan barang bawaan penumpang pesawat maskapai Citilink di apron Bandara Internasional Lombok di Praya, Lombok Tengah, NTB, Senin (22/11/2021). Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan kesiapan transportasi udara untuk gelaran MotoGP di Mandalika pada Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan kesiapan transportasi udara untuk gelaran MotoGP di Mandalika pada Maret 2022. Lonjakan penumpang pada saat perhelatan MotoGP Mandalika diprediksi akan terjadi. 

"Jumlah penonton MotoGP diperkirakan akan lebih banyak daripada penyelenggaraan Superbike yang mencapai hingga 60 ribu orang lebih,” kata Budi usai mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau Bandara Internasional Lombok, Kamis (13/1/2022). 

Baca Juga

Untuk mengantisipasi hadirnya penonton ke Lombok, Budi mengungkapkan telah menyiapkan sejumlah persiapan. Dia memastikan, jadwal penerbangan secara komuter dari Lombok ke Bali dan sebaliknya akan dilakukan. 

"Jadwal penerbangan tersebut dibuat karena terbatasnya jumlah akomodasi penginapan di Lombok, sehingga harus menginap di Bali," tutur Budi. 

Budi mengatakam, pesawat berbadan lebar juga disiapkan untuk melakukan perjalanan komuter dari pukul 05.00 WITA hinggga 09.00 WITA dari Bali ke Lombok. Jadwal tersebut disiapkan untuk melayani sekitar empat ribu orang. 

Saat ini terminal penumpang Bandara Internasional Lombok telah diperluas menjadi 43.501 meter persegi dengan kapasitas tujuh juta penumpang per tahun. Selain itu, apron Bandara Lombok kini dapat menampung 16 pesawat dengan konfigurasi 10 pesawat narrow body dan enam pesawat wide body

Bandara tersebut juga memiliki landas pacu sepanjang 3.300 meter. Landasan pacu tersebut dapat didarati pesawat berbadan lebar jenis Boeing 777. 

“Diharapkan pergerakan peserta, official, penonton, dan penanganan kargo bisa ditampung dengan baik di bandara ini,” tutur Budi. 

Untuk melancarkan mobilitas dari Bandara menuju ke Sirkuit Mandalika, Budi memastikan, Kemenhub juga menyiapkan sejumlah bus shuttle. Bus tersebut disiapkan menyesuaikan dengan jumlah peserta, tim official, dan penonton yang terdaftar.

Budi menambahkan, terdapat dua antisipasi yang akan dilakukan nantinya. Pertama yakni kedatangan para peserta dan tim official dari luar negeri. Lalu kedua yaitu mengantisipasi penonton yang datang baik dari luar negeri maupun dalam negeri.

Dia memastikam proses kedatangan para peserta dan tim official dari luar negeri ke bandara akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Hal tetsebut dilakukan dengan mekanisme travel bubble untuk mengantisipasi resiko penularan Covid-19. 

Baca juga : Jelang MotoGP, KSP: Pemerintah Pastikan Mandalika Siap Jadi Tuan Rumah

"Penerapan prokes ketat jangan diabaikan sekalipun kepada para pembalap. Kalau ditemukan positif Covid-19, kita harus tegas untuk menyatakan mereka tidak bisa ikut serta,” jelas Budi. 

Sementara itu, PT Jasa Angkasa Semesta Tbk atau JAS direncanakan akan turut menangani proses ground dan cargo handling pada gelaran MotoGp. Meskipun belum secara resmi, Direktur Utama JAS Adji Gunawan menuturkan pembahasan sudah dilakukan. 

"Kami belum firm, tapi kemungkinan besar kita tangani kalau pesawat lewat Jakarta," kata Adji. 

Adji menuturkan pembahasan detil mengenai hal tersebut sudah dilakukan dengan pihak terkait gelaran MotoGp. Adji menyebutkan, akan menyiapkan personel yamg jumlahnya bisa dua kali lipat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement