Kamis 13 Jan 2022 14:56 WIB

Hai Job Seeker, Yuk Intip Tips dan Trik Buat CV Agar Menarik

CV jadi hal pertama yang dilihat HRD dalam mengeliminasi job seeker

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kemeriahan pagelaran Job Career Expo Universitas BSI 2022 disambut suka cita oleh job seeker. BSI Career Center (BCC) berkolaborasi dengan Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sukses mewadahi mahasiswa dan alumni serta masyarakat umum untuk mencari pekerjaan. Bertempat di Gedung BSI Convention Center (Convex), Bekasi acara ini dilengkapi dengan seminar karier berjudul Tips dan Trik Membuat CV.
Foto: UBSI
Kemeriahan pagelaran Job Career Expo Universitas BSI 2022 disambut suka cita oleh job seeker. BSI Career Center (BCC) berkolaborasi dengan Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sukses mewadahi mahasiswa dan alumni serta masyarakat umum untuk mencari pekerjaan. Bertempat di Gedung BSI Convention Center (Convex), Bekasi acara ini dilengkapi dengan seminar karier berjudul Tips dan Trik Membuat CV.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kemeriahan pagelaran Job Career Expo Universitas BSI 2022 disambut suka cita oleh job seeker. BSI Career Center (BCC) berkolaborasi dengan Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sukses mewadahi mahasiswa dan alumni serta masyarakat umum untuk mencari pekerjaan. Bertempat di Gedung BSI Convention Center (Convex), Bekasi acara ini dilengkapi dengan seminar karier berjudul ‘Tips dan Trik Membuat CV. 

Oki Wanarijki yang merupakan Jr Recruitment Officer dari PT Infomedia Nusantara dalam seminar karir menjelaskan bahwa CV merupakan hal pertama yang akan dilihat oleh para HRD atau personalia untuk mengeliminasi para job seeker. Bahkan, katanya menurut studi, hanya perlu waktu enam detik untuk membuat HRD terkesan dengan CV yang dibuat. Dan menurutnya, kesalahan paling fatal yang dilakukan oleh job seeker kebanyakkan pada pembuatan CV yang tidak menarik. 

“Job Seeker suka bertele-tele dan lebay dalam menuliskan deskripsi dalam pembuatan CV. Bahkan kerapkali pada point deskripsi diri, para job seeker memasukkan hobi sehingga CV tidak terlihat profesional. Hindari menggunakan template CV yang ada grade atau presentse pada skill. Lebih baik tulis saja kelebihan yang kita miliki pada CV tersebut,” ujar Oki. 

CV yang ideal, lanjutnya menjelaskan objektif pada pekerjaan yang dituju dan keahlian teknis yang dikuasai serta deskripsikan diri secara rinci. Selain itu, kemampuan skill ditulis tanpa penilaian dan adanya referensi. CV yang baik menampilkan identitas dan foto, profil singkat, kontak dan alamat, pendidikan, pengalaman kerja/magang, pengalaman organisasi, skill/kemampuan, referensi serta media sosial. 

Sebagai informasi, Acara Job Career Expo Universitas BSI 2022 ini juga di ikuti oleh beberapa perusahaan seperti ZA Tech Global Indonesia, Tera Data Indonesia, Enigma Cinta Humanika, Swapro International, Qtera Mandiri dan lain-lain. 

Sementara itu, Lilim Komara selaku agency relationship Za Tech Global Indonesia mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, hal pertama kali yang dilihat oleh perusahaan dari job seeker saat melihat lamaran pekerjaan yakni dengan memperhatikan CV. 

“Kesalahan pertama dalam pembuatan CV adalah tulisan. Kedua, saat interview, kalangan milenial seringkali menanyakan berapa gaji yang diberikan oleh perusahaan, padahal kita belum menjelaskan job desknya seperti apa. Kedua hal tersebut, sebaiknya dihindari oleh generasi muda dalam mencari pekerjaan, karena itu menjadi nilai minus bagi perusaahan terhadap para pencari pekerjaan. Tips bagi para job seeker yakni perbaiki CV, kemudian jika interview online harus tetap memperhatikan penampilan dan jangan sampai menggunakan pakaian sehari-hari untuk melakukan interview online,” jelas Lilim. 

Senada, Gita selaku HC Manager Enigma Camp menyebutkan bahwa CV yang sering dibuat oleh para job seeker tidak ATS-friendly sehingga tidak lolos seleksi applicant tracking system (ATS). Selain itu, banyak para job seeker yang asal memasukkan lamaran saja pada posisi yang diinginkan namun tidak memiliki keterampilan pada bidang tersebut. 

“Seharusnya para job seeker melamar pada posisi yang sesuai passion dan keterampilan yang dimiliki bukan asal apply saja di perusaahan. Terkadang para job seeker tidak memiliki bakat di bidang IT, namun memaksakan diri untuk melamar posisi yang diinginkan padahal tidak memiliki keterampilan di bidang IT. Hal yang harus dikuasai para job seeker adalah kemauan yang kuat untuk belajar,” tutup Gita. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement