Kamis 13 Jan 2022 15:22 WIB

Perhumas dan Kadin Sepakat Perluas Kampanye Indonesia Bicara Baik

Perhumas ingin mendorong identitas Indonesia bersahabat dan profesional.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Perhimpunan Humas Indonesia (PERHUMAS) dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) sepakat berkolaborasi memperluas kegiatan kampanye Indonesia Bicara Baik.
Foto: Kadin
Perhimpunan Humas Indonesia (PERHUMAS) dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) sepakat berkolaborasi memperluas kegiatan kampanye Indonesia Bicara Baik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Humas Indonesia (PERHUMAS) dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) sepakat berkolaborasi memperluas kegiatan kampanye Indonesia Bicara Baik. Hal itu mengingat adanya kesamaan visi di antara keduanya dalam meningkatkan citra dan reputasi bagi Indonesia yang lebih baik dan sejahtera.

Kesediaan KADIN mendukung PERHUMAS tersebut langsung disampaikan Ketua Umum KADIN M Arsjad Rasjid kepada Ketua Umum PERHUMAS Boy Kelana Soebroto. Keduanya bertemu di Kantor KADIN Jakarta, Kamis (13/1/2022).

Baca Juga

“Indonesia membutuhkan keteladanan yang sudah semestinya menjadi identitas kita semua. Meliputi Indonesia yang baik, bersahabat, dan juga profesional. PERHUMAS bisa menjadi pendorong kembali identitas asli Indonesia tersebut,” kata dia.

Arsjad mengatakan, Indonesia juga tidak saja membutuhkan kata-kata positif demi membangun semangat positif. Melainkan akan melahirkan energi positif yang bakal melahirkan manusia profesional.

Sementara, Boy mengatakan, Kampanye Indonesia Bicara Baik membutuhkan banyak sekali dukungan dari semua pihak. Mengingat kegiatan tersebut merupakan upaya untuk mengembalikan jati diri sebagai manusia Indonesia yang sesungguhnya.

“Kegiatan Indonesia Bicara Baik pada akhirnya akan mendorong juga citra dan reputasi Indonesia yang baik di mata internasional,” kata Boy yang juga Head of Corporate Communication Astra. Ia melanjutkan, KADIN dan PERHUMAS juga memiliki kesamaan yang fundamental, yaitu mendorong  terciptanya standar profesional yang diakui secara internasional, misalnya melalui dengan program  sertifikasi profesi dan akreditasi kompetensi profesional.

“Kerja sama KADIN dan PERHUMAS memiliki makna strategis dan historis, karena kolaborasi ini menjadikan profesi kehumasan bisa lebih sejalan dengan kebutuhan dan standar industri yang kian kompleks. Sedangkan secara historis merupakan pertama kalinya dilakukan dan akan diformalisasi secara permanen,” tuturnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement