Kamis 13 Jan 2022 18:08 WIB

Indonesia-Norwegia Kerja Sama Pengembangan Perikanan Budi Daya

Norwegia memiliki teknologi budidaya mumpuni yang dapat diadopsi para pembudidaya RI.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Nelayan memberi pakan budidaya lobster dan ikan di keramba apung (ilustrasi). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggenjot produktivitas perikanan budidaya dalam negeri.
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Nelayan memberi pakan budidaya lobster dan ikan di keramba apung (ilustrasi). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggenjot produktivitas perikanan budidaya dalam negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggenjot produktivitas perikanan budi daya dalam negeri. Selain menggagas program terobosan, KKP juga mendukung pengembangan perikanan budidaya yang diinisiasi oleh masyarakat pembudidaya, organisasi, maupun pihak swasta dalam mendorong peningkatan produktivitas tersebut.

Hal ini disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono usai menyaksikan penandatangan kesepakatan bersama (MoU) antara Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) dengan Norway Connect, organisasi yang memfasilitasi perusahaan-perusahaan asal Norwegia yang akan melakukan aktivitas bisnis di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. 

Baca Juga

Selain itu, ada juga MoU antara PT Multidaya Akuakultur Indonesia dengan Seven Stones Indonesia (SSI), perusahaan yang berorientasi dukungan on boarding untuk perusahaan Nordik dan lokal yang ingin memasuki pangsa pasar Indonesia atau pangsa pasar Eropa dari Indonesia. Penandatangan MoU berlangsung.

Trenggono mengapresiasi inisiasi kerja sama yang dapat memberikan kontribusi berupa perumusan kebijakan budidaya berkelanjutan yang memperhatikan kesehatan laut, melibatkan masyarakat atau pembudidaya lokal dalam pembangunan atau pengembangan budidaya, mendorong inovasi teknologi dan industrialisasi, menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan inovasi bisnis, serta, melibatkan kaum muda dalam pengembangan startup.