Kamis 13 Jan 2022 18:45 WIB

Dibayangi Omicron, Korsel akan Gunakan Pil Antivirus Pfizer

Pil antivirus Pfizer hampir 90 persen efektif dalam mencegah kasus rawat inap Covid

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pil paxlovid dari Pfizer diproduksi di Italia. Pfizer menyebut paxlovid dapat dapat menurunkan risiko perawatan di rumah sakit atau kematian pada hampir 90 persen pasien Covid-19 berisiko dewasa yang tak dirawat di rumah sakit.
Foto: EPA
Pil paxlovid dari Pfizer diproduksi di Italia. Pfizer menyebut paxlovid dapat dapat menurunkan risiko perawatan di rumah sakit atau kematian pada hampir 90 persen pasien Covid-19 berisiko dewasa yang tak dirawat di rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Korea Selatan (Korsel) akan mulai menggunakan pil antivirus Pfizer untuk pengobatan pasien Covid-19 pada Jumat (14/1/2022), kata para pejabat kesehatan negara itu. Langkah itu diambil di tengah kekhawatiran pada meningkatnya penyebaran varian Omicron yang sangat menular.

Sedikitnya 21 ribu pil antivirus bernama Paxlovid itu tiba pada Kamis untuk didistribusikan ke sekitar 280 apotek dan 90 pusat kesehatan masyarakat. Demikian keterangan dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA).

Baca Juga

"Mengingat daya infeksi Omicron yang jauh lebih tinggi, obat ini harus memainkan peran berarti dalam mengurangi jumlah pasien yang menunjukkan gejala parah bahkan jika jenis virusnya relatif tidak terlalu ganas," kata pejabat KDCA Kim Ki-nam pada sebuah pengarahan.

Obat itu akan digunakan untuk merawat lebih dari 1.000 orang per hari, dengan memprioritaskan kelompok tertentu seperti pasien dengan risiko tinggi menjadi parah, pasien berusia 65 tahun ke atas, dan pasien yang kekebalan tubuhnya menurun, kata KDCA. Pasokan tambahan 10 ribu pil Paxlovid itu diharapkan tiba pada akhir Januari.

Paxlovid hampir 90 persen efektif dalam mencegah kasus rawat inap dan tingkat kematian pada pasien Covid-19. Menurut Pfizer, data menunjukkan obat itu tetap efektif terhadap Omicron.

Korsel telah menjajaki persediaan farmasi (obat-obatan dan vaksin) tambahan untuk mencegah lonjakan infeksi yang disebabkan oleh varian Omicron. Negara itu menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 buatan Novavax pada Rabu (12/1/2022).

Sejak pandemi dimulai, negara berpenduduk 52 juta orang itu telah menjadi salah satu kisah sukses dalam penanganan virus corona, dengan total 679.030 kasus Covid-19 dan 6.210 kematian. Keberhasilan mitigasi pandemi di Korsel sebagian besar dicapai dengan kewajiban memakai masker dan aturan jarak sosial.

Varian Omicron merupakan sebagian kecil dari keseluruhan kasus Covid-19 di Korsel. Akan tetapi jumlah kasus varian itu meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi sekitar 12,5 persen selama dua pekan terakhir.

Pemerintah Korsel pada Jumat (14/1/2022) akan memutuskan apakah akan memperpanjang masa aturan jarak sosial yang diberlakukan kembali pada pertengahan Desember 2021 setelah kasus infeksi harian mencapai rekor baru hampir 8.000 kasus. Hampir 90 persen orang dewasa di Korsel telah divaksin lengkap dan 55 persen telah mendapat suntikan dosis penguat (booster) pada Rabu (12/1/2022) menurut data KDCA.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement