REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Pertahanan Rusia Kamis (13/1/2022) mengumumkan dimulainya latihan militer dengan partisipasi lebih dari 10 ribu tentara di dekat perbatasan dengan Ukraina. Latihan diadakan di berbagai tempat pelatihan, termasuk di dekat kota Volgograd, Astrakhan, Stavropol, Rostov, dan Krasnodar.
Personel militer akan berlatih dalam aksi taktis sebagai bagian dari operasi pengintaian dan ofensif. Pada Rabu (22/1/2022), Rusia dan NATO mengadakan pertemuan di Brussels mengenai masalah keamanan, termasuk situasi di Ukraina.
Setelah pertemuan itu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Aleksandr Grushko mengatakan Moskow mengharapkan tanggapan "pasti" dari NATO terhadap proposal Rusia tentang jaminan keamanan.
Rusia, Ukraina, dan NATO telah meningkatkan latihan militer karena ketegangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir karena Kiev secara terbuka menuduh Moskow berencana untuk melakukan invasi.
Pasukan Rusia memasuki Semenanjung Krimea pada Februari 2014, dengan Presiden Vladimir Putin secara resmi membagi wilayah itu menjadi dua subjek federal terpisah dari Federasi Rusia pada bulan berikutnya.
Turki, AS, serta Majelis Umum PBB memandang pencaplokan itu sebagai tindakan ilegal. Menurut PBB, pertempuran antara pasukan pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia di Donbas telah menyebabkan lebih dari 13 ribu orang tewas sejak 2014.
Wilayah ini adalah salah satu dari beberapa sumber gesekan antara Rusia dan Ukraina.