Kamis 13 Jan 2022 22:36 WIB

Jim Carrey Kurangi Minum Kopi Hingga Alkohol Selama Sembilan Tahun

Jim Carrey hindari kafein demi menjaga kesehatan mentalnya.

Rep: MGROL130/ Red: Nora Azizah
Jim Carrey hindari kafein demi menjaga kesehatan mentalnya.
Foto: EPA
Jim Carrey hindari kafein demi menjaga kesehatan mentalnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umumnya, kafein banyak terkandung di dalam tanaman teh, kopi dan kakao. Rasa pahit yang ditimbulkan kafein berasal dari senyawa alkaloid xantina yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan. Beberapa orang menganggap minuman ini bukan lagi sekadar gaya hidup melainkan kebutuhan hidup, terutama minuman kopi yang kini banyak digandrungi remaja hingga dewasa.

Berbeda dengan aktor sekaligus komedian Jim Carrey. Ia benar-benar menghindari kafein demi menjaga kesehatan mentalnya. Ia mengaku sangat terbuka tentang apa yang dikonsumsinya selama hidup sampai diumurnya yang akan menginjak usia 60 tahun mendatang. 

Baca Juga

“Saya jarang minum kopi. Saya sangat serius tentang tidak ada alkohol, tidak ada obat-obatan. Hidup itu terlalu indah,” katanya, dilansir TheList, Kamis (13/1/2022).

Aksi terbebas dari kopi atau kafein ini benar-benar dimulai Carrey pada 2013 silam. Ketika itu ia mengunggah sebuah tulisan di akun Twitter pribadinya. 

“Saya merasakan keseimbangan dan keadilan,” tulisanya.

Tak hanya kopi, ternyata Carrey juga mengurangi konsumsi dari pada gandum, gula, susu, alckohol, soda, dan tembakau. Selama bertahun-tahun ia telah menjaga kesehatan mentalnya, termasuk perjuangannya dalam mempertahankan hal tersebut. 

Menurut seorang profesor psikiatri di Dartmouth Medical School, Alan Budney mengatakan bahwa kafein mirip dengan kebanyakan obat lain yang bersifat memperkuat.

“Orang menginginkan efeknya dan mengulangi itu lagi, dan lagi. Ketika penguat seperti itu mudah diakses dan murah, penggunaannya mungkin di luar kendali,” tambahnya. 

Menanggapi hal ini, American Psychological Association (APA) menambahkan bahwa terlalu banya mengonsumsi kopi dapat menyebabkan insomnia. Tidak cukup tidur dapat mengakibatkan masalah kesehatan mental yang lebih buruk.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement