Jumat 14 Jan 2022 06:34 WIB

Awal Mula Tren NFT dan Metaverse Bangun Dunia Blockchain

NFT memunculkan dunia virtual yang besar disebut metaverse.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Blockchain
Foto: Tech Explore
Blockchain

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tren Non Fungible Token (NFT) melejit di jagat maya. Ini berawal pada November 2021, saat investor, gamer, seniman, pemrogram, dan penggemar kripto menghadiri diskusi panel di Midtown Manhattan, konferensi NFT New York City tahunan ketiga. Sejak itu, NFT menjadi tren baru yang berkembang dan menguntungkan di dunia blockchain

Teknologi blockchain seperti sebuah buku besar yang terdistribusi dan terbuka yang dapat merekam transaksi antara dua pihak secara efisien dan dengan cara yang dapat diverifikasi dan permanen.

Baca Juga

Teknologi NFT menetapkan kepemilikan aset digital dan yang terkenal dan diterapkan pada seni digital. Namun, konferensi tersebut membahas putaran baru. NFT diharapkan akan memunculkan dunia virtual yang besar disebut metaverse.

NFT adalah unit data unik dan tidak dapat dipertukarkan yang disimpan di blockchain. Di blockchain, seseorang dapat melacak transfer, kepemilikan, dan properti aset digital unik. Istilah non-fungible membedakan NFT dari entitas blockchain lain seperti mata uang digital atau cryptocurrency yang nilainya sama dan dapat saling dipertukarkan atau sepadan.

Di dunia kripto, unit mata uang sama-sama dapat dipertukarkan dan dipertukarkan, tetapi tidak berlaku pada aset digital. Digitalisasi media termasuk seni, musik, video, buku, dan berita atau posting blog telah mengacaukan sifat kepemilikan, hak cipta, dan kekayaan intelektual. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh kemudahan media digital yang dapat disalin dan direproduksi. Namun, NFT menyediakan sarana bagi pemilik berbagai jenis konten digital untuk menjual dan memperdagangkan properti mereka menggunakan keuntungan yang disediakan oleh ruang kripto terdesentralisasi.

Pada musim panas 2021, seorang anak berusia 12 tahun di Inggris menghasilkan hampir 400 ribu dolar Amerika dengan mengkodekan beberapa seni NFT digital, yaitu ikan paus kartun beresolusi rendah. NFT yang mewakili kepemilikan satu piksel persegi dilelang dengan harga lebih dari satu juta dolar Amerika. Jika harga tersebut tampak sedikit menggelegar, pertimbangkan 69 juta dolar Amerika yang dibayarkan untuk pekerjaan NFT yang jauh lebih detail.

Penerapan teknologi NFT pada kepemilikan seni digital dapat dianggap pemicu ekspansi NFT ke jenis aset lainnya. Sektor yang mungkin menjadi landasan peluncuran NFT terbesar adalah game.

Game daring sudah menjadi bisnis besar, yang melampaui popularitas film, musik, dan olahraga. Banyak game sudah menerapkan blockchain, termasuk NFT ke dalam permainan mereka. Game seperti Axie Infinity memungkinkan pemain untuk membuat makhluk NFT digital dengan karakteristik unik yang dapat ditukarkan dengan cryptocurrency nyata ke pemain lain.

Baca juga : 5 Selebritas Dunia Miliki NFT, dari Justin Bieber Hingga Messi

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement