Jumat 14 Jan 2022 07:15 WIB

Destinasi Wisata Orang Indonesia Lagi Marak Kasus Omicron, Ahli: Jangan Keluar Negeri

Ahli menyebut sekarang adalah saat yang tidak tepat untuk pergi keluar negeri.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Penumpang pesawat internasional antre pemeriksaan setibanya di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (7/1/2022). Masyarakat diserukan untuk tidak bepergian keluar negeri di tengah maraknya kasus omicron di berbagai destinasi wisata orang Indonesia.
Foto: ANTARA/FAUZAN
Penumpang pesawat internasional antre pemeriksaan setibanya di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (7/1/2022). Masyarakat diserukan untuk tidak bepergian keluar negeri di tengah maraknya kasus omicron di berbagai destinasi wisata orang Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Dr dr Ari Fahrial Syam mengingatkan bahwa sekarang adalah waktu yang tidak tepat untuk menjadi pelancong keluar negeri. Terlebih, di destinasi wisata orang Indonesia rata-rata sedang marak kasus infeksi SARS-CoV-2 varian omicron.

"Australia, Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan lainnya sedang dilanda omicron, ujar pria yang juga berprofesi sebagai akademisi dan praktisi klinis FKUI/RSCM ini, dikutip Jumat (14/1/2022).

Baca Juga

Prof Ari menyebut, di Australia, total kasus saat ini 1.398 776. Ada 150.702 kasus baru, total kematian 2.522, dan kematian baru sebanyak 57 kasus.

Sementara itu, di Jepang, total kasus saat ini 1.791.070, kasus baru 12.243, total kematian 18.412, dan kematian baru sebanyak lima kasus. Sedangkan di Korea Selatan, total kasus kini mencapai 679.030, kasus baru 4.162, total kematian 6.210, dan kematian baru sebanyak 44 kasus.

"Thailand total kasusnya 2.300.457, kasus baru 8.167, total kematian 21.886, dan kematian baru sebanyak 14 kasus," kata Prof Ari.

Melihat tingginya angka kasus Covid-19 di negara-negara tujuan wisata tersebut, Prof Ari menyerukan agar masyarakat menunda perjalanan ke luar negeri. Apalagi, sebanyak 80 persen kasus varian omicron yang ada di Indonesia berasal pendatang dari luar negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement