Jumat 14 Jan 2022 09:34 WIB

Ayatollah Khamenei Unggah Video Animasi Trump Target Pembunuhan

Memperingati kematian Soleimani, Khamenei unggah video Trump jadi target pembunuhan

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Mantan presiden AS Donald Trump. Memperingati kematian Soleimani, Khamenei unggah video Trump jadi target pembunuhan. Ilustrasi.
Foto: AP/Ross D. Franklin
Mantan presiden AS Donald Trump. Memperingati kematian Soleimani, Khamenei unggah video Trump jadi target pembunuhan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Sebuah video diunggah di situs web Farsi Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei yang menampilkan mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi target pembunuhan. Video animasi yang diunggah pada Rabu (12/1/2022) itu mempertontonkan Trump di lapangan golf di Mar-a-Lago, Florida menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak untuk menandai peringatan kematian Qassem Soleimani.

Video ini mencerminkan poster propaganda serupa yang dirilis tahun lalu. Poster kerap menyerukan balas dendam atas kematian Soleimani dan yang juga menunjukkan Trump di lapangan golf. Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan Trump harus diadili atas pembunuhan komandan militer Iran. Atau jika tidak, Teheran akan membalas dendam.

Baca Juga

"Jika Trump dan (mantan menteri luar negeri Mike Pompeo) tidak diadili di pengadilan yang adil atas tindak pidana pembunuhan Jenderal Soleimani, umat Islam akan membalas dendam martir kami," kata Raisi dalam pidato awal bulan ini.

"Agresor, pembunuh dan pelaku utama, presiden AS saat itu harus diadili di bawah hukum pembalasan (Islam), dan keputusan Tuhan harus dilakukan terhadapnya," ujarnya menambahkan.

Seperti dilansir laman Middle East Eye pada Jumat (14/1), video tersebut menunjukkan tokoh-tokoh yang mewakili Trump dan rekan-rekannya diancam dengan pesan teks yang menyatakan: "Pembunuh Soleimani dan orang yang memberi perintah akan membayar harganya".

Video kemudian melompat ke foto orang-orang berlatar pemandangan drone bersenjata. Klip kemudian berakhir dengan seorang tentara di pusat komando, di mana foto-foto Soleimani tersebar di seluruh sebuah kantor, dan bersiap untuk meluncurkan serangan.

Soleimani, komandan bayangan Pasukan Quds IRGC, bertanggung jawab atas operasi bawah tanah Iran di luar negeri. Ia kerap terlihat di medan perang membimbing kelompok Syiah Irak dalam perang melawan kelompok ISIS.

Serangan pesawat tak berawak AS pada Januari 2020 menghancurkan konvoi yang membawa Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis, wakil pemimpin koalisi Hashd al-Shaabi Irak dari kelompok bersenjata pro-Iran, serta yang lainnya di bandara Baghdad. Kematian Soleimani mengejutkan kawasan dan dunia hingga memicu kekhawatiran konfrontasi militer langsung antara Washington dan Teheran.

Puluhan roket dan bom pinggir jalan menargetkan situs keamanan, militer, dan diplomatik barat di seluruh Irak sejak pembunuhan itu. AS mengatakan pada saat pembunuhan itu bahwa Soleimani tengah merencanakan tindakan segera terhadap personel AS di Irak, sebuah negara yang telah lama terpecah antara tuntutan bersaing dari sekutu utamanya Washington dan Teheran.

Peringatan kedua pembunuhan jenderal itu dipenuhi dengan sejumlah insiden termasuk peretas yang diduga memiliki hubungan dengan Iran yang mengambil alih situs web surat kabar Israel Maariv dan Jerusalem Post. Di situ mereka mengunggah pesan ancaman. Awal bulan ini, koalisi yang didukung AS di Irak menggagalkan sejumlah serangan pesawat tak berawak yang diluncurkan pada saat yang bertepatan dengan peringatan tersebut.

Iran dan kekuatan dunia saat ini terlibat dalam pembicaraan yang bertujuan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 yang dibatalkan oleh Trump pada 2018. Pada Selasa, lebih dari 100 anggota DPR dari Partai Republik meminta pemerintahan Biden untuk menjauh dari negosiasi di Wina, Austria, dengan alasan provokasi nuklir Iran yang berkembang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement